Penumpukkan Kendaraan Pengangkut Sapi di Pelabuhan Gili Mas, Belasan Sapi Mati

 

Penumpukan antrean kendaraan pengangkut hewan ternak yang hendak dikirim ke wilayah Jabodetabek lewat Pelabuhan Gili Mas. Radarlombok.co.id/Dok

KABUPATEN LOMBOK BARAT - Penumpukan antrean kendaraan pengangkut hewan ternak yang hendak dikirim ke wilayah Jabodetabek lewat Pelabuhan Gili Mas, Kabupaten Lombok Barat mengisahkan pilu bagi peternak. Pasalnya, akibat antrean panjang itu, belasan sapi peternak mati lemas.

Dilansir dari insidelombok.id, belasan ekor sapi dilaporkan mati akibat kelelahan setelah berhari-hari terjebak dalam antrean panjang truk pengangkut. Ratusan sapi lainnya kini dalam kondisi kritis, membuat para peternak yang berasal dari Bima dan Dompu putus asa. Padahal, waktu menuju Hari Raya Idul Adha sudah semakin dekat.

Sampai akhir pekan kemarin, terhitung lebih dari 200 truk pengangkut sapi masih tertahan di pelabuhan dan menunggu kepastian keberangkatan. Kabarnya, penyebrangan hanya mengandalkan satu unit kapal besar dengan kapasitas terbatas, yang hanya mampu menampung sekitar 50 truk. Sedangkan jadwal keberangkatan masih tidak menentu, bahkan kadang tiga hari sekali lantaran harus melalui rute panjang. Di sisi lain, kapal-kapal kecil dengan kapasitas 17 truk pun tak mampu mengurai kepadatan antrean logistik ternak ini.

Ketua Gabungan Kelompok Petani dan Nelayan Hibrida Indonesia (Gapehani) Kabupaten Bima, Muziburrahman dengan nada pilu mengungkapkan betapa berartinya sapi-sapi tersebut bagi mereka.

"Sapi-sapi ini bukan sekadar hewan bagi kami, ini harapan hidup. Kami rawat dengan susah payah, kadang lebih pentingkan beli pakan daripada makan sendiri. Sekarang, semua seperti sia-sia," lirihnya belum lama ini, dilansir dari insidelombok.id, Selasa (22/4/2025),

Hal ini pun dikhawatirkan bisa menyebabkan kerugian hingga ratusan juta bagi para peternak.

"Bayangkan, banyak dari kami punya cicilan bank. Sapi-sapi ini lah harapan untuk bayar hutang, belikan beras, seragam sekolah anak-anak. Sekarang kami hanya bisa menatap sapi-sapi yang lemas, dan sebagian sudah mati," tuturnya.

Senada, Ketua Asosiasi Peternak dan Pedagang Sapi Bima Indonesia, Furkan Sangiang mendesak kepada pemerintah, terutama Gubernur NTB, untuk segera turun tangan mengatasi krisis ini.

"Kami tidak minta uang, kami hanya minta kapal. Kami mohon kepada pemerintah, khususnya Pak Gubernur, tolong bantu. Ini Iduladha tinggal hitungan minggu. Ini waktu paling krusial," harapnya. (RED)


Related

Sosial 3477436777514326620

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO



Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item