Penjabat Wali Kota Bima, H. Mohammad Rum Komit Tuntaskan Kebersihan Kota Bima
KOTA BIMA, Penjabat Wali
Kota Bima, Ir. H. Mohammad Rum, MT dalam lawatannya kali ini bukan sekedar
jalan-jalan biasa, melainkan fokus menuntaskan masalah kebersihan Kota Bima
dengan menggandeng dan membangun kemitraan dengan berbagai pihak.
Pj. Wali Kota
melakukan Penandatanganan MoU Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemerintah
Kota Bima dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan
Beracun Berbahaya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tentang
Komitmen Pemanfaatan Bank Sampah Induk (BSI) dan Optimalisasi Program
Pengurangan Sampah di Kota Bima. Senin, 27 November 2023.
Perjanjian
kerja sama ini tak lepas dari dukungan dan fasilitasi Anggota Komisi IV DPRI,
DR HM Syafrudin ST.,MM. Oleh karenanya, HM. Rum yang didampingi oleh Kepala
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima mengungkapkan rasa terima kasih yang
mendalam kepada Dr. HM. Syafrudin, ST.,MM atas peranan beliau dalam mendorong
terealisasinya bantuan dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
berupa satu unit Bank Sampah Induk (BSI) sebagai bentuk tanggungjawab
Pemerintah dalam pengelolaan dan pengurangan sampah yang ramah lingkungan.
Lebih lanjut,
H. Rum menegaskan bahwa untuk memaksimalkan peran Bank Sampah Induk (BSI) dalam
upaya melakukan pengelolaan dan pengurangan sampah, Pemerintah Kota Bima
melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima akan mensupport BSI sepenuhnya
dalam rangka penyiapan anggaran dan kegiatan pendukung di Tahun 2024.
“Saya mau
Bank Sampah Induk masuk dalam program prioritas pembangunan di tahun depan,
untuk itu saya minta kepada Kepala Bappeda dan Kepala DLH Kota Bima untuk
memasukkan kegiatan ini di Rancangan APBD Tahun 2024. Tahun depan BSI harus
sudah mulai beroperasi” Pungkas HM. Rum.
Sementara itu
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima Syarief Rustaman, S.Sos., M.AP
menambahkan, Bank Sampah Induk (BSI) adalah bank sampah yang dibentuk di setiap
kota dan kabupaten administrasi yang berfungsi untuk menampung sampah yang
sudah terpilah dari Bank Sampah Unit (BSU) dan menyalurkannya ke industri daur
ulang dan/atau di manfaatkan untuk keperluan lainnya. Disamping itu juga,
dengan hadirnya BSI diharapkan mampu bekerja sama dengan TPS3R dan di dapat
memotivasi BSU yang ada untuk kembali bergeliat dalam melakukan
pengelolaan dan pengurangan sampah di Kota Bima.
“Bank Sampah
Induk merupakan wadah penyangga untuk menampung sampah terpilah sekaligus
motivator bagi geliat Bank Sampah Unit dibawahnya. Harapan kami, Bank Sampah
Induk juga bisa menjadi support system TPS3R yang ada di Kelurahan Ule”
Terangnya.
Lebih lanjut,
Syarif Rustaman yang akrab disapa Bang Ayieff, Kepala Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Kota Bima mengatakan bahwa kapasitas produksi Bank Sampah Induk (BSI) 2
ton Perhari terdiri dari olahan sampah Organik dan An-organik. Selain bantuan
berupa bangunan Bank Sampah Induk (BSI), Kota Bima juga mendapatkan bantuan
berupa satu unit alat press dan satu unit mesin pencacah. Sedangkan target mulai
beroperasinya Bank Sampah Induk (BSI) akan dilaksanakan pada Tahun 2024.
“Kapasitas
produksinya kurang lebih 2 ton perhari Organik dan An-organik, insyaallah
setelah dilakukan serah terima, awal tahun depan BSI sudah mulai jalan. Selain
gedung BSI, kami juga menerima bantuan berupa alat press dan mesin pencacah.
Untuk anggaran operasionalnya, saat ini sedang dilakukan proses penggodokan”
pungkas Kepala DLH KOta Bima.(RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.