Wanita Pengendara Motor Tabrak Ternak Liar Hingga Jatuh di Jalan Penatoi

 

Ilustrasi keberadaan ternak liar yang mengancam pengendara atau pengguna jalan di Kota Bima. (METROmini/Agus Mawardy)

KOTA BIMA - Pengendara yang melintasi jala Gajah Mada di Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima mengeluh keberadaan ternak liar yang ada di tengah jalan provinsi, Jum'at, 18 Maret 2022 sore.

Seorang warga Agiel Ghifari menceritakan, saat melintasi Jalan Gajah Mada tepatnya di sebelah timur Pom Bensin Penatoi. Ia melihat seorang pengendara wanita yang jatuh akibat menabrak kambing liar yang muncul secara tiba-tiba di tengah jalan milik provinsi itu. 

"Keadaan ternak liar yang ada di jalan jumlahnya sekitar 10 ekor kambing. Dan saat melewati Pom Bensin Penatoi. Saya melihat seorang cewek berboncengan terjatuh dari motornya setelah menabrak kambing yang ada di tengah jalan," ujar Agiel, Jum'at (18/3/2022) malam.

"Kejadian tabrakan ini tepat di depan orang yang jualan jagung. Kendaraan juga lumayan ramai saat itu, sementara kambing yang melintas ada sekitar 10 ekor. Waktu kejadiannya sekitar setelah Ashar," lanjut Pemuda asal Kota Bima itu.

Kata dia, keberadaan hewan atau ternak liar di Kota Bima semakin tak terkendali seolah tak terurus oleh pemiliknya dan Pemerintah Kota Bima. Sudah ada korban yang celaka akibat ternak liar, walau luka jatuhnya korban tidak seberapa keadaannya.

"Kami sangat kuatir dengan keberadaan ternak liar yang dilepas oleh pemiliknya hingga berkeliaran ke tengah jalan dan mengancam keselamatan pengendara atau warga. Hal ini harus menjadi perhatian serius pihak Pemkot Bima," tandas dia.

Ia pun menghimbau agar para pemilik kambing dan hewan ternak di Kota Bima bisa membuat kandang dan tak melepas ternaknya semaunya saja. 

Ia mengaku, di mana-mana keberadaan ternak liar seperti kambing dan sapi bukan barang langka yang mudah ditemukan di pinggir jalan negara atau melintasi jalan provinsi di tengah pusat Kota Bima.

"Pas di Jalan Penatoi tadi ada sekitar 10 ekor kambing. Dan kami sangat berharap pemilik ternak bisa membuat kandang dan memelihara ternaknya dengan tidak melepas hingga ada di tengah jalan negara," imbuhnya.

"Dan Pemerintah Kota Bima harus punya solusi soal ternak liar ini. Apalagi kalau ngak salah sudah ada Peraturan Daerah (Perda) soal ternak liar di Kota Bima," ujarnya menambahkan. 

Warga lainnya, Agus mengatakan, saat Pilkada tahun 2018 lalu atau pas kampanye, soal ternak liar yang sering diprotes Pasangan Lutfi-Feri dan mengklaim mampu mengurusnya. 

"Namun, setelah menang dan hampir empat tahun berkuasa. Ternak liar bukannya selesai malah mengancam pengendara jalan dan warga Kota Bima di era Kepemimpinan Lutfi-Feri saat ini," terang Agus warga asal Kelurahan Rabangodu Utara itu.

"Dan harapan lainnya, jangan sampai ada korban lain ke depannya. Kalau masalah ternak liar ini tak juga ditemukan solusinya oleh pemerintah," tambah dia.

Sementara itu, pihak Kepala Satuan Pamong Praja Kota Bima yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Perda tentang Ternak Liar masih dimintai tanggapannya soal ini. (RED)




Related

Kabar Rakyat 7949523121356762859

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item