Petani Bawang di Lambu, Keluhkan Soal Kelangkaan Pupuk dan Sentil Kepemimpinan Dinda-Dahlan yang Gagal
Syahrul, petani asal Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima yang keluhkan soal Kelangkaan Pupuk yang dialami petani bawang saat ini. (METROmini/Agus Mawardy) |
KABUPATEN BIMA - Masalah kelangkaan pupuk kembali dikeluhkan warga di Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima saat ini.
Petani yang sekaligus Tokoh Muda asal Kecamatan Lambu, Syahrul mengungkapkan, masalah yang dihadapi para petani bawang di Kecamatan Lambu terkait dengan kelangkaan pupuk urea subsidi.
"Sudah lama pupuk urea bersubsidi ini tak beredar di Kecamatan Lambu. Di tengah harganya yang terjangkau yaitu kisaran harga ecerannya antara Rp130 ribu hingga Rp150 ribu. Para petani bawang sangat membutuhkan pupuk urea ini untuk kebutuhan lahan pertanian yang ada di Lambu," jelas mantan aktivis LMND Bima itu, Kamis, 10 Maret 2022.
Kata dia, harga pupuk urea non subsidi kisarannya saat ini hingga Rp500 ribu bahkan lebih untuk per 50 kilogramnya. Demikian juga dengan jenis pupuk NPK poska harga jualnya sampai Rp150 ribu per sak.
"Sementara untuk pupuk jenis NPK Poska Plus harganya dulu Rp200 ribu kini sudah Rp300 ribu per sak," ujar dia.
Ia mengaku, cara pelayanan kebutuhan para petani khususnya di Kecamatan Lambu oleh di Pemerintah Kabupaten Bima di bawah kendali Dinda-Dahlan belum memuaskan untuk kebutuhan para petani.
"Setiap hari petani bawang seperti di Lambu selalu berteriak soal kelangkaan pupuk terutama yang bersubsidi. Kami melihat, Bupati Bima dan jajarannya masih menutup mata dan tidak pernah serius menangani masalah yang selalu muncul tiap tahun di Kabupaten Bima," bebernya.
Kata dia, hampir setiap musim tanam, masalah kelangkaan pupuk selalu terjadi. Dan yang patut disayangkan, Bupati lebih senang mengadakan kendaraan dinas yang mewah ketimbang memikirkan masalah petani yang selalu resah dengan kelangkaan pupuk selama ini.
"Selain masalahnya yang langka. Persoalan harga pupuk maupun obat-obatan makin lama makin mencekik petani. Pemerintah sebagai representatif untuk melindungi kebutuhan petani kami nilai gagal selama dua periode kepemimpinan Dinda-Dahlan sebagai penguasa di Kabupaten Bima," pungkasnya.
Di sisi lainnya, pihak Pemkab Bima masih dikonfirmasi lanjut terkait dengan adanya keluhan petani asal Kecamatan Lambu ini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.