Latihan Gerak Jalan di Kediaman Yel-yel "HML Lanjutkan", Mega Nilai Lutfi Sedikit Tak Waras
Latihan gerak jalan yang dilakukan di halaman kediaman rumah dinas Wali Kota Bima dengan teriakan yel-yel "HML.. Lanjutkan... Lanjutkan", Rabu, 9 Maret 2022 malam. (METROmini/Agus Mawardy) |
KOTA BIMA - Sorotan tentang video yang diunggah netizen tentang latihan gerak jalan belasan wanita beredar di sosial media Facebook, Rabu, 9 Maret 2022 malam.
Sebelumnya, video serupa yang menggaungkan nama H. Muhammad Lutfi (HML) di latihan gerak jalan para ibu-ibu di salah satu Kelurahan sambil meneriaki yel-yel HML lanjutkan pun beredar.
Demikian pula saat para peserta gerak jalan yang berkumpul bersama Wali Kota dan Ketua serta Wakil Ketua DPRD Kota Bima di jalan yang baru dibangun di bantaran sungai Rontu pun pernah viral sebelumnya. Di video itu pun berujung pada adanya ancaman Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kota Bima dilaporkan oleh warga ke Badan Kehormatan.
Baca juga: Diduga Langgar Kode Etik Saat "Kampanye" Wali Kota di Rontu, Warga Bakal Lapor Pawan dan Suri ke BK
Sementara beberapa oknum pejabat tinggi yang hadir di acara yang bernuansa kampanye deklarasi kecil-kecilan mendukung HML memimpin dua periode sebagai Wali Kota Bima pun diancam kader PDIP dilaporkan ke Komisi ASN dan Ombudsman NTB.
Di video latihan gerak jalan yang diunggah netizen dengan embel-embel teriakan yel-yel lanjutkan untuk HML agar tetap menjadi Wali Kota Bima di periode selanjutnya. Tempat latihan gerak jalan ini pun menjadi preseden buruk dan catatan tegas Warganet untuk Wali Kota Bima.
Pasalnya, latihan gerak jalan tersebut digelar di halaman kediaman Wali Kota Bima. Sementara, kediaman yang merupakan rumah pribadi orang nomor satu di Kota Bima di setiap tahunnya selalu disewa dan berstatus sebagai asset Pemkot Bima. Memasuki tahun ke empat kepemimpinan Lutfi-Feri. Pemkot Bima selalu menyewa rumah pribadi mereka sebagai kediaman Wali dan Wakil Wali Kota Bima.
Kembali ke isi video tentang suasana di halaman rumah dinas Wali Kota Bima, semalam. Aroma dukungan politik untuk kepentingan pribadi H. Muhammad Lutfi yang ingin melanjutkan kepemimpinannya pun dibungkus dalam suasana latihan gerak jalan ibu-ibu itu.
Terdengar, saat Ketua Regu Gerak Jalan menyebutkan kata "HML", sontak belasan anggota membalasnya dengan sahutan kata "lanjutkan.... lanjutkan".
Suasana politik praktis di dalam rumah dinas yang disewa Pemkot Bima berujung buah simalakama untuk Wali Kota Bima. Tak sedikit warga kota melalui akun sosial medianya menyesalkan kegiatan kepentingan pribadi HML yang diadakan di rumah dinas pemerintah.
Warganet Amiruddin menjelaskan, dukungan dan kepentingan politik pribadi H. Muhammad Lutfi seperti ingin menjabat dua periode atau kegiatan di luar tupoksi Wali Kota Bima. Jangan digelar di kediaman yang statusnya merupakan asset milik Pemerintah Kota Bima sekarang.
"Rumah pribadi Wali Kota itu sudah disewa oleh Pemkot Bima jadi Rumah Dinas. Jangan ada kepentingan politik pribadi HML di situ. Karena asset Pemerintah, rumah itu untuk membantu pelayanan seorang Wali Kota Bima," jelasnya.
"Rumah Dinas jangan jadi tempat kampanye, deklarasi, pemberian dukungan politik dan ruang konsolidasi kepentingan politik pribadi HML yang ingin melanjutkan atau memimpin dua periode sebagai Wali Kota. Kalau rumah dinas dijadikan untuk tempat kepentingan pribadi. Pantas ditegur dan dikritisi lebih keras lagi Wali Kota ini," papar Amiruddin melanjutkan, Rabu, 9 Maret 2022 malam.
Warganet lainnya, Dayat mengatakan, semestinya Wali Kota malu dengan beredarnya video latihan gerak jalan itu. Sebab, latihan itu kan di kediaman itu kan simbol negara. Karena statusnya disewa oleh pemerintah. Kok jadi tempat teriak dua periode.
"Astagaaaaa. Teriak dua periode. Teriak lanjutkan di dalam rumah yang disewa oleh negara (Pemkot Bima). Harusnya, H. Lutfi malu sudah menyalahgunakan keberadaan asset Pemerintah. Walau berstatus disewa, tapi wilayah dan tempat Pemerintah bukan untuk kegiatan politik pribadi atau kampanye H. Lutfi," sorotnya.
Senada dengan Warganet lainnya. Akun Kontras Tabloid menuliskan seharusnya memalukan. Ia pun membuat sebuah pepatah, Raja adil Raja disembah. Raja lalim Raja dilawan.
Video latihan gerak jalan "HML Lanjutkan" di Kediaman Wali Kota Bima:
Sentilan menohok datang dari mantan pendukung Wali Kota bernama Mega. Tim Pemenangan Lutfi-Feri di saat Pilkada lalu ini menilai, sebaiknya Wali Kota mengurus soal minyak goreng yang langka dan bahkan harganya mulai mahal saat ini.
"Banyak ibu-ibu yang teriak soal kelangkaan minyak goreng. Ketimbang disuruh mak-mak teriak kata "HML lanjutkan.. lanjutkan" saat latihan gerak jalan malam-malam. Lebih baik Wali Kota pikirkan soal keluhan minyak goreng oleh Mak-mak saat ini," pungkas Mega.
Mega menjelaskan, rencana Pemerintah menggelar Pilkada serentak di Bulan November 2024 mendatang. Artinya, masih ada waktu sekitar 2 tahun 8 bulan lagi.
"Masih lama waktu Pilkada. Terlalu cepat mereka bicara ingin lanjutkan dan ingin dua periode. Sampai kampanye lewat acara latihan gerak jalan ibu-ibu yang kesannya seolah masih banyak pendukungnya," jelas Mega.
Baca juga: Video Gerak Jalan Diwarnai Yel-yel "Apakah Ada H. Lutfi di Hatimu?", Warganet Tanggapi Begini
Ia merasa heran, bukannya dia saat ini bekerja melunasi janji-janjinya. Malah sibuk dengan dayang-dayangnya memviralkan kata lanjutkan dan dua periode. Mungkin, Mega menduga, pemimpin ini sudah agak kurang waras.
Kata dia, yang dilakukan Wali Kota saat ini di luar nalar dan cara dari kebanyakan Kepala Daerah (Incumbent, red) di Indonesia. Cara dia ini akan ditertawakan banyak orang dan terkesan norak.
"Pilkada masih jauh Mas. Anda pejabat. Paham kapasitas dan tanggung jawab. Jangan ke depankan ambisi. Kalau manusia yang kenal rasa malu," terangnya.
Sebab, sambung dia, saat ini ibaratnya Wali Kota ingin menjadi pemain. Tapi tak ada lawannya dan dia main sendirian. Dia pun membuat pertandingan sendirian sekaligus rangkap jadi wasitnya.
Menurut Mega, euforia dan cara berpolitik H. Lutfi ini aneh bersama para dayang-dayangnya, keluarga istrinya dan pendukungnya yang kabarnya tinggal tak seberapa. Bisa jadi, ini indikasi ketidaksanggupan dia untuk menyelesaikan masa jabatannya hingga bulan September 2023 mendatang.
"Sehingga, dia mengalihkan banyak isu dan sorotan di Pemkot seperti soal Sayap Kantor dan dugaan penggelapan motor dinas Wali Kota dengan video gerak jalan. Bilang saja, sudah tak sanggup jadi Wali Kota," sindir Mega.
Mega menilai, pemimpin seperti H. Lutfi, kelihatan sekali takut kehilangan kekuasaan yang ada di tangannya.
"Sudah kena phobia kekuasaan atau takut kalah Pilkada. Sekarang saja terlihat gejala penyakitnya yang tak ingin hilang kekuasaannya," kata dia.
"Atau H. Lutfi sudah sedikit tak waras menjelang akhir masa jabatannya di tahun 2023 mendatang," sindir Mega yang juga salah satu tokoh senior di Rutan karena kisah hidupnya yang sudah berulang kali keluar masuk bui.
Di sisi lainnya, Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi yang disentil tajam para warganya. Masih diupayakan untuk dimintai tanggapannya. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.