Kasus BLT dan Belasan Program Tak Dilaksanakan di Tahun 2021, Pertemuan di Aula Kantor Desa Boro-Sanggar Berlangsung Ricuh
Mak-Mak dan penerima BLT DD datang mengamuk di Desa Boro.METEROmini/Agus Gunawan |
KABUPATEN BIMA - Terkait persoalan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa (DD) yang tidak bayar pihak Pemdes, para Ibu-ibu mengamuk di aula Kantor Desa Boro, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Kamis, 17 Maret 2022.
Selain mempertanyakan sisa BLT dari Dana Desa. Warga juga mempertanyakan 17 program lain yang dianggarkan melalui APBDes tahun 2021 lalu yang belum dilaksanakan oleh Pemdes Boro.
Pada pertemuan di aula Kantor Desa Boro, dihadiri langsung oleh Kades, Sekdes, Bendahara, Staf, BPD, Anggota APM, Warga, Tokoh Mayarakat, Tokoh Agama, Tim penyelesaian masalah, Bhabinkamtibmas dan Babinsa.
Salah penerima BLT DD, Siti Toyib mengaku, semenjak bantuan tunai tersebut disalurkan oleh pihak Pemdes, pihaknya baru menerima BLT sebanyak 8 bulan.
Baca Juga: Diduga BLT DD dan Program ADD Tahun 2021 Banyak yang Belum Dilaksanakan
"Tahap Pertama saya menerima Rp300.000, tahap ke II Rp300.000, tahap ke III Rp900.000 dan tahap ke IV Rp900.000. Itu saja yang saya terima. Untuk sisanya 4 belum kami belum terima," jelasnya saat dimintai keterangan di hadapan masyarakat dan Kades, Kamis (17/3/2022).
Pengakuan yang sama disampaikan Jahora penerima BLT DD. Jahora mengaku, selama proses penerimaan BLT, pihaknya tidak menerima selama 12 bulan, namun hanya 8 bulan saja.
"Kami hanya diberikan 8 bulan saja saat penerimaan BLT tahun 2021 laku," akunya.
Jahora mengaku, BLT DD diterima olehnya pada saat itu, bukan 12 bulan atau 8 bulan seperti warga lain, namun diberikan pihak Pemdes hanya 6 bulan.
"Tahap Pertama dikasih Rp300.000, tahap II saya menerima Rp300.000 dan tahap ke III saya dikasih Rp900.000. Hanya itu yang kami terima," akunya.
Parahnya lagi, dari 40 orang penerima BLT itu. Salah seorang warga bernama Sumarni hanya menerima 5 bulan dari jatah BLT 12 bulan yang disalurkan oleh Pemdes Boro.
"Pertama Rp300.000 dan ke II Rp900.000, cuman segitu," ungkap Sumarni sambil mempertanyakan sisa uang BLT yang belum dicairkan Pemdes.
Menanggapi masalah itu, Kades Boro Zainal Arifin mengakui, Pemdes sudah menyalurkan BLT DD yang menjadi keluhkan warga saat ini.
"Sisa 4 bulan, sudah dikemanakan uang itu, masa kalian tidak ingat pengambilan uang itu, ada yang ambil di rumah, ada yang ambil di jalan, kenapa kalian tidak mengingat," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua BPD Hamdan, S.Pd membantah dengan tegas pernyataan Kades yang menyatakan bahwa sisa BLT DD 4 bulan telah disalurkan pada warga penerima manfaat.
Menurutnya, pada setiap penyaluran BLT Dana Desa, pihaknya tetap melakukan pengawasan yang ketat bahkan dari hasil pengawasan penyaluran BLT tahun 2021 lalu. Pemdes hanya menyalurkan untuk jatah 8 bulan.
"Anggara BLT yang 8 bulan Kami tahu. Tapi sisanya yang 4 bulan kami tidak tahu," tegasnya di hadapan warga yang hadir di aula Kantor Desa Boro.
Dalam pertemuan tersebut, pantauan Media ini. Selain masalah 40 warga penerima BLT DD tahun 2021. Ada juga 17 program di tahun 2021 lalu yang tidak dijalankan Pemdes dan berakhir ricuh akibat berlangsungnya protes warga di aula kantor Desa Boro, Kamis, 17 Maret 2022.
Hingga akhir pertemuan, belum ditemukan kata sepakat dalam pertemuan tersebut. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.