Ada Motif Lain itu Hanya Isu, Polres Bima Kota Sebut Kasus Kematian Habib Karena Kecelakaan

 

Kani Laka Satlantas Polres Bima Kota, Mudie Lestari, SH. (METROmini/Agus Mawardy)

KOTA BIMA - Pihak keluarga almarhum Habib, warga Rabangodu Selatan yang meninggal di bawah jembatan yang rusak di Kelurahan Jatibaru Timur sebulan yang lalu menduga adanya motif lain dari tragedi yang menghebohkan warga Kota Bima lalu. 

Menanggapi hal itu, Kani Laka Satlantas Polres Bima Kota, Mudie Lestari, SH menjelaskan bahwa dalam kejadian kematian yang dialami oleh korban Habib sejauh ini pihaknya masih menyimpulkan sebagai kecelakaan lalu lintas atau kecelakaan tunggal. 

Kata dia, dari insiden tersebut. Pihaknya sudah memanggil dua orang yang diajukan oleh keluarga korban dan sudah memeriksanya. Termasuk seorang wanita yang sempat memposting adanya dugaan pembunuhan terhadap korban di akun Facebooknya. 

"Setelah wanita ini ditanyai soal postingannya ternyata dia hanya mengarang saja karena kasihan terhadap korban. Wanita itu mengaku hanya feeling dan pemikiran dia saja dasar dibuatnya status beberapa hari setelah kejadian," ungkapnya.

"Dan satu orang juga sudah kami mintai keterangan. Tak ada yang bisa menjelaskan adanya motif lain dibalik kematian korban," imbuh Mudie, di ruang kerjanya, Rabu, 16 Maret 2022.

Baca juga: Kematian Habib, Pihak Keluarga Masih Tunggu Hasil Pemeriksaan dari Satlantas Polres Bima Kota

Kata Mudie, memang dari kejadian ini setelah beberapa hari kejadian berkembang adanya rumor dan motif lain dibalik kematian korban. Namun, sesuai dengan laporan awal adanya kecelakaan lalu lintas. Pihaknya pun menetapkan SOP Lakalantas dari penanganan kasus ini. 

"Kalau kami menjalankan SOP Lakalantas bukan tindak kriminal. Saat kita turun ke TKP. Awalnya adalah kejadian laka karena korban jatuh terpelosok," sebutnya.

Ia menjelaskan, dari hasil visum dan informasi dari dokter serta kondisi korban yang sudah berada di Rumah Sakit saat Anggota turun ke TKP. Keadaan luka yang ada di wajah korban disebabkan oleh benda tumpul karena lukanya yang menyebar tak beraturan. Dan ada batu di atas jembatan yang sebelumnya berbenturan dengan korban sebelum jatuh ke bawah jembatan. 

"Selain berbenturan dengan batu. Secara penjelasan medis, jika luka yang disebabkan oleh benda tajam, seperti pada wajah korban, keadaan lukanya semestinya tergores rapi. Pasti itu kalau kena benda tajam. Tapi kalau terkena benda tumpul, kondisi luka pasti tak beraturan," kata dia.

Sementara, lanjut Kanit, luka di bagian wajah korban yang merobek mulutnya terlihat tak beraturan. Demikian pula dengan luka pada tubuh korban. Jika ada yang menusuk tubuh korban pasti bajunya robek. 

"Tapi pas kita turun ke TKP di sana banyak pecahan beling. Tempat sampah di bawah itu. Bisa jadi, kondisi luka yang di tubuh korban karena kena beling dan batu di bawah jembatan. Dan kondisi bajunya tak terlihat seperti ada bekas sayatan," bebernya.

Baca juga: Warga Kota Bima Ditemukan Tak Bernyawa di Dasar Jembatan yang Putus di Asakota 

Diakuinya, dalam kasus kni masih ada pemeriksaan yang ketiga yaitu teman korban yang informasinya diberikan oleh keluarga korban. Pasalnya, teman korban ini sudah dilayangkan surat pemanggilan dan akan dimintai keterangannya dalam waktu dekat.

Namun, sambung Kanit, dalam perkembangan kasus ini, dari saksi dan para pihak keluarga yang telah dimintai keterangan. Tidak ada pengakuan dan keterangan yang jelas atau berani mengatakan bahwa telah melihat korban di bunuh. Atau kematian korban bukan karena kecelakaan tunggal tapi ada seseorang yang bertanggung jawab dari kasus ini.

"Sejauh ini dari saksi-saksi yang ditunjukkan oleh pihak keluarga tidak ada dasar mereka ngomong terjadi pembunuhan. Demikian juga dari keterangan keluarganya. Semua masih sebatas isu dan rumor saja. Dan untuk memastikan, kami sedang memanggil warga yang ketiga yaitu teman korban atas informasi dan nama yang disampaikan oleh pihak keluarga korban," ungkapnya. 

Kata dia, teman korban yang dipanggil ini rumahnya dekat dengan lokasi Jembatan. Dan informasinya, saksi ini memang sempat meminta uang untuk acara minum. Nanti hasil keterangannya akan disampaikan kepada pihak keluarga korban. 

"Kita tetap akan periksa dari sisi lakalantasnya sesuai tupoksi kami dan sesuai laporan awal dalam kasus ini. Dan jika nanti ada ditemukan indikasi dan mengarah ke kasus pembunuhan tentu akan ditangani oleh pihak Satreskrim," ujar dia. 

Menurutnya, bisa saja ada laporan lain soal dugaan pembunuhan dalam kasus ini. Namun, apa ada dari pihak keluarga yang mampu menghadirkan seseorang yang berani menyatakan telah terjadi pembunuhan atau kematian korban bukan karena kecelakaan tunggal? 

"Minimal ada pihak yang mau bersaksi dan memberikan bukti kesaksian awal hingga bisa didalami dan dikembangkan," ujar Kanit.

"Kalau ada yang berani mengatakan atau melihat pembunuhan terhadap korban. Bisa dikembangkan dan didalami kasus ini. Jangan sampai berdasarkan katanya. Jika ada keluarga atau siapapun yang berani atau melihatnya, kami akan menunggu keterangannya di kantor segera," pungkasnya melanjutkan.

Ia mengaku, pihaknya sejauh ini sudah bekerja maksimal. Dan pihak Satlantas masih menyimpulkan sebab kematian almarhum Habib karena kecelakaan tunggal saat mengendarai motornya hingga terperosok ke bawah jembatan. 

"Selain itu, motor korban juga sudah diambil pihak keluarganya di kantor untuk dibawa ke dealer atau ke asuransi setelah beberapa hari kejadian. Sengaja diberikan, kasihan juga jika motor di simpan di kantor yang hanya merugikan pihak keluarga korban," tandasnya. (RED)


Related

Politik dan Hukum 598583942099847453

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item