Putra Hidirasa Bangga dengan Pemain Wera FC, "Sikap Gotong Royong di Wera Harus Terus Dipelihara"
Abdul Haris, putra asli Desa Hidirasa-Wera yang juga kini pengurus DPC PDIP Kota Bima. (METROmini/Agus Mawardy) |
KABUPATEN BIMA - Kemenangan yang diraih Wera FC di final pertandingan Gubernur NTB Cup 2022 setelah mengalahkan tim tuan rumah Sape Putra FC dalam adegan adu finalty, Sabtu, 19 Februari 2022 lalu. Di pertandingan final yang begitu semarak tersebut, sekitar puluhan ribu penonton hadir dan membanjiri Lapangan Semangka di Desa Naru, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima.
Pasalnya, kendati pertandingan antar Club atau antar Kecamatan di Bima. Namun, kehadiran pemain beberapa pemain asing yang didatangkan oleh Wera FC. Demikian pula squad kesebelasan Sape Putra FC yang diperkuat dengan beberapa pemain mantan Tim Nasional.
Kehadiran para pemain bintang tersebut, mampu mengundang daya tarik publik yang luar biasa. Dan kegiatan itu pun dihadiri oleh Gubernur NTB dan Bupati Bima.
Baca juga: Wera FC Sang Juara Gubernur Cup NTB Cup 2020...
Rasa bahagia atas kemenangan Wera FC ini mendapat apresiasi dan kebanggaan dari banyak pihak dan tokoh-tokoh sukses dan putra daerah baik yang ada di dalam dan di luar daerah Bima. Prestasi yang membanggakan ini tergambar juga dengan banyaknya ucapan selamat yang mengalir di sosial media sejak Sabtu lalu hingga saat ini.
Seorang Politisi PDI Perjuangan, Abdul Haris, SP pun mengaku bangga dan sangat terharu atas perjuangan Wera FC hingga mampu menjadi Sang Juara di ajang bergengsi Gubernur NTB Cup di tahun ini.
Pengurus DPC PDIP Kota Bima itu sangat merasakan persatuan masyarakat antar desa di Kecamatan Wera yang berbondong-bondong hingga meninggalkan rumahnya dalam keadaan tak berpenghuni untuk datang dan menghadiri laga final, Sabtu lalu.
"Saya merasakan budaya kebersamaan yang luar biasa dari masyarakat di Wera saat momen final kemarin. Rata-rata masyarakat di tiap desa hadir di Lapangan Semangka bahkan ada yang tiba di Sape sehari sebelum pertandingan dan menginap. Dan di pagi hingga sore menjelang pertandingan. Tak henti-hentinya rakyat Wera datang untuk mendukung Tim kesayangannya," ujar putra asli Desa Hidirasa-Wera, Minggu, 20 Februari 2022.
Kata dia, kemenangan Wera FC lewat drama adu finalty setelah kedudukan bertahan 0-0 hingga pluit babak kedua berakhir. Kemenangan Wera FC tak terlepas dari peran serta Si Wawan yang bisa dibilang aktor utama kemenangan yang juga menjadi Kapten Tim. Kepemimpinan Wawan dalam mengatur timnya saat melawan tuan rumah di laga final adalah bukti kemampuan pemimpin Tim dalam mampu mengatur pola permainan.
"Sebagai Kapten Tim, Wawan dinilai sukses dalam mengatur pola permainan bersama teman-temannya. Hingga mampu bertahan dan imbang hingga akhir pertandingan," jelasnya.
Diakuinya, dalam prediksi kemenangan sebelumnya. Di atas kertas, banyak pengamat memprediksi kemenangan Sape Putra FC. Selain tuan rumah, komposisi Tim yang diperkuat oleh beberapa mantan Tim Nas adalah modal kemenangan yang cukup.
Namun, menurutnya, solidnya barisan pertahanan Wera FC yang dimotori oleh Andi Gali membuat striker pemain lawan tidak mampu menembus jantung pertahanan hingga tak mampu satu gol pun tercipta selama pertandingan.
"Penampilan yang luar biasa ditunjukkan Andi Gali dan teman-temannya di barisan pertahanan Wera FC. Bermain dengan cukup rapat dan tak memberikan kesempatan penetrasi dari penyerang lawan sangat membuahkan hasil yang maksimal," ujar Haris yang juga dulu pernah bergabung dengan Club Buana Putra FC itu.
Ia menambahkan, satu pendidikan yang luar biasa dari balik pertandingan final kemarin adalah budaya gotong royong yang masih melekat dan menjiwai warga di Kecamatan Wera. Dan berkat kebersamaan yang masih terpelihara, merupakan salah satu modal dan dukungan hingga membuahkan prestasi kemenangan.
"Saya sebagai putra asli Wera sangat bersyukur budaya gotong royong masih terjaga. Dan budaya kebersamaan ini harus tetap terpelihara dan tetap ditanam ke generasi mendatang. Dengan kebersamaan kemarin sudah membuktikan hadirnya prestasi dan kemenangan. Dan budaya ini wajib dipertahankan," tutup Haris yang kini tinggal di Kelurahan Dara, Kota Bima. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.