Diduga Tiga Pekerjaan Fisik ADD Tahun 2021 Tidak Dituntaskan, AMPPIK Demo Pemdes Taloko dan Camat Sanggar
AMPPIK saat melakukan Demontrasi di depan Kantor Pemdes Taloko dan Kantor Kecamatan Sanggar. METEROmini/Agus Gunawan |
KABUPATEN BIMA - Warga Desa Toloko Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Kampung (AMPPIK) melakukan aksi demontrasi di depan kantor Desa dan kantor Camat Sanggar Senin 24 januari 2021.
Korlap Hendriawan menyatakan, aksi dilakukan oleh puluhan pemuda itu, mempertanyakan penggunakan dana desa yang diduga terbengkalai dilaksanakan oleh pemdes setempat.
"Aksi ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap masalah yang ada di desa, terutama masalah penggunaan ADD yang terbengkalai dilaksanakan oleh pemdes Taloko," jelas (24/1/2022).
Tidak hanya itu, Massa aksi mendesak Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk berperan aktif dalam pengawasannya penggunaan ADD dilakukan oleh Pemdes setempat.
"Kami mendesak BPD Taloko agar mengevaluasi anggaran Dana Desa yang telah dipakai oleh pemerintah Desa Taloko dalam pembangunan tiga (3) paket jalan yang telah dilaksanakan pada tahun 2021," tegasnya.
Massa aksi lain Sudirman, mendesak BPD untuk mengusut tuntas beberapa program yang belum dituntas oleh pemerintah desa
"Meminta BPD agar mengusut kejelasan program pembukaan jalan diatas kantor desa taloko yang sampai hari ini tidak mendapat persetujuan pemerintah kecamatan sanggar," desaknya.
Disamping itu, Massa juga mempertanyakan penggunaan mobil bumdes yang hingga saat ini digunakan secara pribadi oleh oknum Kepala Desa setempat.
"Mendesak BPD Taloko agar memperjelas penggunaan mobil BUMDes Taloko yang dipakai secara pribadi oleh kepala desa taloko serta terindikasi besar telah digadai," tudingnya.
Menanggapi tuntutan massa aksi tersebut, Ketua BPD Andin mengakui, pihaknya sudah bertemu dengan pemdes setempat untuk dilakukan klarifikasi.
"Sebenarnya kita dari BPD sudah menanggapi langsung dengan kejadian ini terutama yang berkaitan dengan tuntutan adik-adik yang berkaitan dengan item-item yang perlu diluruskan kita sudah memberikan mengklarifikasi dengan pemdes Taloko," jelasnya.
Ia menjelaskan, pada pelaksanaan beberapa program dijalankan oleh pemdes tersebut, diakuinya, pihaknya sudah menjalankan tugasnya dan tanggungjawabnya sebagai lembaga BPD.
"Pelaksanaan itu dan kita sudah menjawab agar pemerintah Desa juga dapat menyelesaikan kerja sebagaimana dimaksud dengan amanat undang-undang karena itu kita juga agar bekerja sesuai dengan APBDes nya," katanya.
Camat sanggar saat menerima audensi di massa aksi di Aula kantor Camat sanggar.METEROmini/Agus Gunawan |
Sementara itu, Kades Taloko Kasim jae mengakui, pekerjaan deker di So tolo nggela, pekerjaan talud di dusun rasa bou, dan pekerjaan talud di dusun so lente desa setempat janji akan menuntaskan beberapa item fisik dimaksud. Namun, kata dia, pihaknya saat ini belum bisa menyelesaikan pekerjaan saat ini lantaran cuaca tidak bersahabat.
"Pembukaan jalan dibelakang kampung ini bahwa semua bahan material sudah ada dan akan dikerjakan, adanya keterlambatan pekerjaan tersebut karena cuaca yang tidak bersahabat," akunya.
Kasim menambah, terkait mobil Bumdes dipertanyakan oleh warga saat ini, ia mengakui dirinya hanya mengamankan mobil tersebut.
"Saya cuman mengamankan saja, siapapun warga Taloko yang ingin menggunakan mobil tersebut silahkan," ungkapnya.
Terpisah camat sanggar Ahmad SH, mengakui, tiga program fisik yang menjadi tuntutan warga saat saat ini, ia membenarkan pekerjaan tersebut belum dituntaskan oleh Pemdes taloko, dan bulan Agustus tahun 2021 lalu, kata dia, pihak kecamatan sudah melakukan evaluasi bersama BPD setempat.
"Benar adanya, kami sudah melakukan evaluasi kegiatan tersebut. Dari temuan tersebut kami sudah perintahkam pemdes untuk tuntaskan pekerjaan sampai tanggal 30 september 2021, sesuai hasil evaluasi pemerintah kecamatan dan BPD tanggal 26 agustus 2021, namun belum dilaksanakan sampai hari ini," ungkapnya.
Ahmad menegaskan, kalaupun pekerjaan deker di So tolo nggela, pekerjaan talud di dusun rasa bou, dan pekerjaan talud dusun so lente, belum dituntaskan pihaknya akan menyerahkan masalah tersebut pada dinas terkait untuk dituntaskan.
"Hari senin kami akan panggil Kades, Sekdes, Bendahara, BPD, dan Pengawas PU, kalaupun pekerjaan ini belum tuntas," tegasnya.
Ahmad menambahkan, pihaknya juga akan memanggil Kades Setempat untuk menyelesaikan masalah di pemdes setempat dan menyerahan mobil bumdes ke pengurus Bumdes.
"Mobil bumdes, kami akan panggil hari senin, dan untuk menyerahkam mobil itu pada bumdes," pungkasnya.(RED).
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.