Warga Sesalkan Pertamina Bangun 2 Tangki BBM Didekat Pemukiman
 |
| Pembangunan Tangki BBM di Wadu Mbolo Kelurahan Dara Kota Bima.METEROmini/Ibrahim |
KOTA BIMA - Pembangunan dua tabung Besar untuk menampung Bahan bakar minyak (BBM) Milik PT. Pertamina Persero yang berlokasi di Wadu Mbolo Kelurahan Dara Kota Bima disorot warga, Jum'at 15 Oktober 2021.
Pembangunan atau penempatan tabung BBM tersebut disesalkan oleh warga setempat, karena pembangunan beberapa tabung besar tersebut sangat dekat dengan pemukiman warga setempat.
Melihat kondisi tersebut, Seorang warga, Nurdin mengakui cukup keberatan dan khawatir dengan ada pembangunan beberapa tabung BBM yang hanya dibatasi oleh pagar dengan pemukiman warga.
"Kami sangat Khawatir dengan adanya pembangunan tabung penampungan BBM PT. Pertamina, kami masyarakat wadu Mbolo ibarat hidup di atas bara api," katanya seusai Sholat Jum'at di masjid wadu mbolo (15/10/2021).
Selain khawatir akan ada potensi ledakan, warga juga menyoroti tentang kegiatan bongkar muat BBM pihak Pertamina yang dimana, setiap kali adanya bongkar muat BBM, uap BBM cukup mengganggu kesehatan warga, Karena menurutnya, BBM tersebut bergerak dari udara pengayaan bahan bakar itu suka ditambahkan dengan zat adiktif supaya kadar oktan dari BBM itu bisa sampai 92 hingga 98 persen. Karena itu jika zat tersebut tercampur dengan air di dekat perumahan warga maka hal tersebut sangat berefek terhadap kesehatan masyarakat sekitar.
"Kami masyarakat disini sangat rugi sebetulnya baik dari sisi kesehatan maupun pendapatan kami di sektor laut," katanya.
Warga lain Syuriadin mengakui, pembangunan tabung BBM tersebut sangat dekat dengan fasilitas umum, seperti Sekolah dan Masjid.
"Gudang ini hampir tidak memiliki jarak dengan Mesjid dan Sekolah sangat di sayangkan hidup kami benar-benar tidak tenang tapi kami hanya pasrah saja," akunya.
Hingga berita ini dipublikasikan pihak PT.Pertaminina masih diupayakan konfirmasi terkait keluhan warga saat ini.(RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.