Atensi Persoalan Sinyal Desa Piong, Diskominfostik Gelar Rapat Teknis, Camat: Kebutuhan Sangat Mendesak

 

Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Bima, saat menggelar rapat teknis secara virtual (zoom meeting) dengan BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.METEROmini/Agus Gunawan

KABUPATEN BIMA - Menindaklanjuti keluhan warga Desa Piong Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima, Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Bima, menggelar rapat teknis secara virtual (zoom meeting) dengan Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia, Senin 4 agustus 2021 pagi.

Rapat dihadiri oleh PMU BAKTI, Indra  Heryanto, Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Kab. Bima, Kamaruddin, S.Sos, yang didampingi oleh Kepala Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK), Drs. Muhammad, Kepala Bidang Komunikasi Publik dan Diseminasi Informasi (KPDI), H. Suaeb HMY, S.Sos, Kepala Seksi Infrastruktur Teknologi Informasi dan Pengendalian, Muhammad Irfan, ST.,M.Eng, juga dihadiri oleh Sekretaris Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi NTB, Herry Agustiadi, Camat Sanggar, Ahmad, SH, Kepala Desa Piong, Ismail, Ketua BPD Desa Piong, perwakilan warga serta perwakilan dari PT. SEI.

PMU BAKTI, Indra  Heryanto menjelaskan, permasalahan sinyal yang menjadi keluhan dan atensi warga desa piong, secara teknis bahwa kendala utamanya adalah letak geografis desa yang dikeliling (diapit) oleh bukit. Kondisi ini, menyebabkan kesulitan untuk mendapatkan sinyal dari Base Transceiver Station (BTS) lainnya.

"Letak geografis yang diapit oleh beberapa bukit tersebut yang menyebabkan sinyal di Desa Piong sangat lemah," jelasnya disaat zoom meeting Senin (4/10/2021)

Indra mengakui, kalaupun titik koordinat bisa ditentukan di Desa tersebut, dipastikan lintas komunikasi antara BTS tidak akan ada masalah. Namun, kata dia, pihaknya sangat kesulitan menentukan titik dimaksud.

"Secara umum kami sangat kesulitan menentukan titik koordinat yang tepat, sehingga komunikasi antar BTS bisa berjalan dengan baik," akunnya. 

Baca juga: Terkait Pembangunan Tower Besar Desa Piong, Bupati Bima: Saya Harap Masyarakat Bersabar

Kata dia, kendala tehnik di Desa tersebut dan sekitanya saat ini untuk sementara menggunakan Teknologi V-SAT. Walau diakui V-SAT memiliki kuota yang terbatas, sehingga belum mampu secara maksimal memenuhi kebutuhan akan penggunakan data yang besar.

"Teknologi V-SAT belum mampu menjawab secara tuntas kebutuhan akses data karena kuota yang terbatas," ungkapnya.

Indra menambahkan, menindak lanjuti hal itu, pihaknya akan segera rapat internal dengan Telkomsel terkait permasalahan sinyal itu.

"BAKTI dan Telkomsel akan segera menindaklanjuti dengan menggelar rapat internal untuk mengatasi persoalan sinyal dimaksud," terangnya.

Seperti diketahui, Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE telah menyikapi persoalan sinyal di Desa Piong dan Desa Lido dengan bersurat ke BAKTI untuk segera menindaklanjuti terkait persoalan sinyal di Desa Piong, juga persoalan terkait area blank spot di wilayah Kabupaten Bima.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo dan Statistik, Kamaruddin, S.Sos menegaskan, pihaknya akan terus secara intens mengawal proses dan menuntaskan blank spot area di wilayah Kabupaten Bima, sehingga target Merdeka Sinyal di Kabupaten Bima segera tercapai.

"Kami akan terus mengawal secara intens proses dan tahapan terhadap persoalan sinyal dan blank spot area di wilayah Kabupaten Bima, sehingga target Merdeka Sinyal akan segera di tuntaskan," tegasnya.

Camat Sanggar, Ahmad SH menyampaikan, awal dibangun BTS di Desa Piong warga tidak mengeluhkan permasalahan sinyal, namun setelah jaringan 2G ganti ke jaringan 4G, masalah sinyal mulai dipersoalkan warga.

"Pembangun tower BTS dibangun tahun 2017. Awal tidak ada masalah, setelah diganti jaringan 2G ke jaringan 4G, jaringan itu bermasalah," ungkapnya.

Ahmad beharap, masalah jaringan yang dikeluhkan warga di Desa tersebut  kiranya dapat berikan solusi dan jalan keluar baik, agar seluruh warga di Desa Piong dan  Desa Oi Saro merdeka sinyal.

"Kita bagian dari geopark tambora, mudah-mudahan masalah ini cepat teratasi, Mayarakat mengharapkan tower besar. Kebutuhan sangat mendesak," harapnya.

Ditempat terpisah, Kepala Desa Piong Ismail H.Dahlan menjelaskan, kebutuhan jaringan tidak hanya dibutuhkan oleh warga biasa, namun jaringan Telpon dan jangan internet itu dibutuh juga oleh Mahasiswa, Pelajar yang sekolah Online.

"Bukan saja untuk masyarakat umum, jaringan itu juga dibutuh pelajar dan mahasiswa yang belajar Online, untuk mendapatkan sinyal dan jaringan  internet yang bagus, warga kami harus naik ke gunung. Desa piong sudah jadi desa wisata, namun terhalang mempromosi karena tidak adanya jaringan, mohon dibantu untuk," terangnya.

Hal sama juga disampikan Ketua BPD M.Hidayat, permasalah jaringan di Desa Piong bukan saat ini saja dikeluhkan oleh warga. Namun persoalan jaringan berjalan dua tahun lamanya. 

"Sudah 2 tahun lebih masalah jaringan ini dikeluhkan warga,  untuk itu kami mohon pada pihak-pihak terkait untuk diatensi khusus jaringan di Desa Piong," harapnya. (RED)


Related

Kabar Rakyat 856941183691840005

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item