Demo Jilid II, APM Piong Desak Bupati Bima Bangun Tower Besar Untuk Desa Piong
Camat Sanggar, Ahmad SH saat menemui massa aksi.METEROmini/Agus Gunawan |
KABUPATEN BIMA - Masyarakat Desa Piong yang bergabung dengan Aliasi Pemuda dan Masyarakat Piong Menggugat (APM) melakukan aksi jilid II di depan Kantor Kecamatan Sanggar Rabu 8 September 2021.
Aksi jilid II berlangsung, di Kantor Desa Piong, Upt Dikbudpora, Kantor Camat sanggar. Dalam aksinya, Massa meminta Bupati untuk tunaikan janji politik terkait pembangunan Tower besar untuk warga piong.
Koordinator Lapangan (Korlap) Rian Utama mengatakan, Bupati Bima harus secepatnya menunaikan janji politik yang disampaikan pada warga desa setempat.
"Kami mendesak Bupati Bima agar segera menunaikan janji politik untuk menghadirkan tower besar di Desa piong," katanya Rabu (8/9/2021).
Rian Menjelaskan, ditengah wabah yang menimpa warga sekarang, tentunya kebutuhan jaringan untuk akses internet sangat dibutuhkan juga oleh warga, terlebih para pelajar dan mahasiswa yang melakukan belajar online
"Jaringan tower besar di butuhkan rakyat desa piong, mengingat pola pendidikan daring ditengah kejadian luar biasa yaitu virus corona maka jaringan harus memadai," jelasnya.
Massa Aksi lain Hidayat mengatakan, untuk mendapatkan jaringan telpon maupun akses internet, siswa dan Mahasiswa harus naik gunung untuk mendapatkan jaringan yang untuk belajar dan kegiatan lainnya.
"Keadaan yang terjadi di Desa Piong pelajar harus naik
turun gunung untuk mencari signal internet belum lagi komunikasi sehari-hari masyarakat desa
piong mengalami gangguan signal yang sangat parah," ungkapnya.
Menanggapi tuntutan massa aksi, Camat Sanggar Ahmad SH mengatakan, pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan Dinas terkait, dan bahkan dalam waktu dekat, Pemerintah Kecamatan Sanggar akan melayangkan surat pada pemerintah pusat.
"Kami akan layangkan surat ke Kementrian, karena masalah ini tidak bisa diputuskan oleh pemerintah, karena Tower Besar itu milik Telkomsel," katanya.
Camat mengakui, untuk memperjuangkan aspirasi warga saat ini, pihaknya tetap merespon dengan baik, dan tidak akan menutup mata dan akan membangun komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk pembangunan tower besar di Desa tersebut.
"Apa yang menjadi tuntunan masyarakat kami respon dengan baik. Ini bukan kepentingan tapi kebutuhan warga piong. Tetapi kami ingatkan, ini membutuhkan proses, apa lagi tower ini milik swasta perusahaan tidak bisa kita mengembalikan telapak tangan. Jadi butuh upaya, dan upaya itu sudah kita lakukan," katanya.
Ahmad mengakui, apa yang menjadi tuntutan warga saat ini, beberapa langkat untuk menghadirkan tower besar di Desa tersebut. Bahkan pihaknya sudah menghadap langsung ke Bupati untuk menyampaikan apa yang menjadi aspirasi warga.
"Kita ke Dinas Kominfo dan Kita sudah menghadap ke bupati dan direspon baik oleh beliau, cuman bupati mengatakan butuh proses butuh perjuangan kita bersama untuk memperkuat itu," akunya mengutip keterangan Bupati.
Terpisah, Kabid Kominfo Kabupaten Bima, Muhamad mengatakan, pihaknya sudah sampaikan masalah tersebut pada Kementrian.
"Sudah kami sampaikan sama kementrian, karena yang dipake 4G, dan harus disikapi dengan secepatnya," katanya.
Muhamad menambahkan, hal itu juga sudah disampaikan pada pihak telkomsel. Namun, saat ini belum ada keputusan.
"Sudah kami sampaikan ke telkomsel, dan hari ini mereka rapatkan. Kita masih tunggu hasil rapatnya. Keluhan ini, bukan dirasakan oleh warga desa piong saja tapi, rasakan masyarakat indonesia," terangnya (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.