Tiga Tahun Lutfi-Feri Pimpin Kota Bima Selalu Diwarnai Berbagai Kegaduhan
Sekretaris DPC Gerindra Kota Bima M.Sofian Sani K. METEROmini/Dok |
OPINI: Menyoroti kinerja lutfi-feri di 3 tahun perjalanan kepemimpinannya, dengan jargon PERUBAHAN Dan TAROA (terang). Berangkat dari Visi Misi untuk membuka 10.000 lapangan kerja, realitanya jauh panggang dari bara bahkan progresnya pun belum terlihat.
Pembebasan lahan Pelindo yang sepertinya menemui jalan buntu, Pembangunan RUMAH ASPIRASI yang terkesan gagal dan mubajir akibat tidak bisa di manfaatkan, pembagian hp android untuk ketua RT yang masih terbentur regulasi, merupakan catatan panjang tentang PR yang harus di kejar dalam dua tahun sisa kepemimpinan LUTFI-FERI.
Ada upaya memang untuk membangun lapangan usaha lewat bantuan bibit ayam, tapi ternyata tidak di kawal dengan usaha untuk mendampingi sampai pada proses penjualan sehingga terjadi over produksi dan ayam dijual dengan harga yang sangat miring, sehingga program tersebut bukan cuma gagal tapi juga merugikan pedagang dan pengusaha ayam mandiri.
Beberapa hari terakhir muncul BUMD yang nampak sedikit menggelitik, tapi juga konyol, bukannya memfasilitasi kesejahteraan pelaku usaha kecil, dan menjaga stabilitas harga hasil kerja masyarakat tapi malah mencoba menjual tiket secara online, yang nota bene hal tersebut bisa dilakukan oleh anak usia SMP yang tidak memiliki Modal.
Sepanjang 3 tahun usia perjalanan kepemimpinan LUTFI FERI selalu diwarnai dengan berbagai kegaduhan, dan parahnya kegaduhan tersebut justru oleh mereka pemegang kebijakan beserta orang-terdekat Pemerintahan, dan hebatnya beberapa kasus tersebut bahkan sudah dilaporkan tetapi tidak juga kunjung di proses.
Mulai dari pernikahan gaduh anak Wakil Ketua Dewan, vidio joget Kopi dangdut Istri Walikota, laporan air kemasan yang merupakan perusahaan milik istri Wali Kota dan terakhir beredarnya Vidio Pelanggaran prokes yang dilakukan oleh Walikota sendiri.
Pro dan Kontra merupakan sebuah keniscayaan akan tetapi mengukur sukses tentu parameternya adalah nilai manfaat dari sebuah kebijakan pembangunan.
Beberapa catatan penting dari kebijakan pembangunan Kota nampak pada pembangunan rumah relokasi kadole yang rawan banjir dan terlihat kualitas bangunan yang buruk, belum lagi ketersediaan air bersih yang tidak ada ( hal ini pun menuai kegaduhan bukan saja karena bor yang gagal tapi juga kontraktor pengebor yang tidak jelas).
Kemudian pembangunan sebagai pengganti lapak yang justru merugikan pedagang yang menempatinya, pemberian bantuan anggaran pembangunan kantor untuk kejaksaan dan kepolisian bernilai ratusan juta di tengah sebagian masyarakat yang berteriak kekurangan air bersih.
Pemberian bantuan kendaraan dinas untuk babinsa dan pengerjaan proyek oleh tentara, merupakan kebijakan yang bukan saja tidak berpihak pada kesejahteraan masyarakat tapi juga melukai nurani sebagian masyarakat.
Semoga di sisa dua tahun masa jabatan lutfer mampu mengejar ketinggalan, dapat memperbaiki kekurangan, dan dapat mewujudkan janji-janji politik nya. AAMIIN. (RED)
Penulis: Sekretaris Partai Gerindra Kota Bima, M Sofian Sani K
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.