Kepala Dikbud: Kita Ajukan 12 Bulan Untuk Pembayaran Insentif OPS
 |
| Kepala DIKBUD Kota Bima H. Supratman |
Kepala Dikbud, H Supratman Menyatakan, Pembayaran insentif selama 4 bulan untuk OPS sudah sesuai dengan DPA di Dinas.
"Di DPA kita hanya 4 bulan, sesuai anggaran yang disiapkan oleh daerah, disiapkan oleh teman-teman tim anggaran dari BAPEDA," jelasnya Rabu (21/7/2021).
Suparman akui, pihaknya sudah beberapa kali mengajukan pembayaran Insentif untuk dibayar selama 12 bulan. Namun anggaran di Dinas digunakan untuk Covid-19.
"Kita beberapa kali mengajukan 12 bulan, tetapi sementara itu kemampuan anggaran semacam itu, semua karena direcofussing anggaran covid," akunya.
Menurutnya, pihak Dikbud sudah melakukan secara maksimal soal pembayaran insentif OPS, namun karena kondisi anggaran demikian, Dinas hanya bisa membayar 4 bulan sesuai anggaran yang dimaksudkan di DPA. Bahkan, kata dia, Dinas sudah mengudang Ketua Forum Persatuan Operator Sekolah (FOPPSI) Kota Bima, untuk membahas masalah itu.
"Kita sudah usahakan secara maksimal. Bahkan hari ini, kita sudah mengundang pengurusnya itu. Bukan dinas, Dinas membayar sesuai yang ada di DPA, bukan dinas yang disalahkan, kecuali ada di DPA tapi tapi Dinas tak membayar, baru Dinas yang disalahkan," katanya.
Baca Juga: Insentif Dibayar Hanya 4 Bulan, OPS Ancam Mogok
Supratman menegaskan, tidak benar anggaran untuk OPS digunakan ke hal lain, apalagi anggaran tersebut digunakan untuk membeli sapi kurban sebanyak 2 ekor seperti dituduhkan oleh salah seorang Oknum OPS.
"Untuk urusan Dana itu tanya saja ke BAPEDA kenapa hanya 4 bulan dibayar? Sapi yang dibeli itu hasil kita kumpul-kumpul bersama pegawai. Bukan 2 ekor sapi, tapi cuman 1 ekor," tegasnya.
Supratman menambahkan, pembelian 1 ekor sapi korban tersebut, untuk membatu warga binaan yang sudah menjadi tanggungjawab pihak Dinas.
"Bagaimana pun kita tetap membantu masyarakat binaan. tidak ada kaitan dengan itu," pungkasnya. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.