IRT di Kawinda Na’e-Tambora Akhiri Hidup Dengan Minum Racun
Jenazah Asni saat berada di Pukesmas Tambora.METEROmini/Dok |
KABUPATEN BIMA - Sungguh naas nasib Ibu Rumah Tangga Asni (40) di Rt 01, Rw 03 Dusun Rasa Nggaro, Desa Kawinda Na'e, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, perempuan tersebut mengakhiri hidupnya dengan meneguk racun bubuk untuk membasmi gulma hingga tewas pada Jum’at 28 mei 2021 sekitar pukul 20.00 Wita di rumahnya.
Kapolsek Kecamatan Tambora , IPTU Nurdin membenarkan peristiwa tersebut, tapi belum mengetahui motif kenapa IRT tersebut meminum racun hingga berujung kematian.
“Tindakan awal sudah dilakukan, yakni mengecek TKP dan mengamankan barang bukti,” jelasnya Minggu (30/5/2021).
Nurdin mengakui, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan keluarga korban dan pemerintah setempat, dan pihak keluarga tidak menuntut secara hukum kejadian yang menimpa korban.
“Sekitar pukul 22.00 Wita melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban, tokoh masyarakat dan Pemdes. Mereka menerima dengan ikhlas atas meninggalnya Asni, tidak menuntut secara hukum dan menolak dilakukan auotopsi,” terangnya.
Kata dia, dari informasi tetangga korban Akwan (28) Sekitar pukul 20.00 Wita mendengar teriakan, kemudian menengok ke jendela, korban (Asni Red) Sudah dalam posisi tengkurap. Kemudian Akwan Pun berteriak memanggil anak korban atas nama Yanti untuk melihat korban.
“Setelah Yanti menghampiri korban dan berusaha membalikkan badan korban, saat itu mulut korban mengeluarkan air liur,” ungkapnya.
Setelah itu Yanti meminta bantuan warga untuk membantu membawa korban ke Puskesmas Tambora, setelah mendapatkan tindakan medis, korban tidak dapat ditolong dan dinyatakan meninggal dunia.
“Walau pun sempat dirawat medis, nyawa korban tidak tertolong,” kisahnya.
Selain Akwan, saksi – saksi kejadian ini Yanti (21), Sandra (19), Hermansyah (23) dan Irfan (25). Dua orang saksi adalah warga Desa Rasabou, tiga orang lainnya merupakan warga yang sama dengan korban.
“Terkait peristiwa tersebut, pihaknya mengimbau warga agar tidak berspekulasi dan menyebar isue –isue tidak benar. Sehingga kenyamanan dan ketertiban tetap terjaga,” tutupnya. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.