Refrentasi Sistem Pendidikan Terhadap Anak Bangsa di Saat Covid-19
Murniatun, mahasiswa di kampus UIN Mataram. METEROmini/Dok |
Oleh: Murniatun
OPINI - Lagi-lagi membicarakan pendidikan di Indonesia memang tidak pernah ada habisnya. Bahkan Indonesia hampir 75 tahun merdeka namun masih belum mampu keluar dari bayang-bayang sistem pendidikan yang terbelakang. Masih sering kita menemukan anak yang buta huruf, tidak dijamah pendidikan sama sekali, sampai sekolah yang ala kadarnya alias fasilitas yang kurang memadahi. Tentu ini menjadi hal yang sangat disayangkan.
Anggaran demi anggaran digelontorkan untuk memajukan sistem pendidikan masih saja belum membuahkan hasil yang diharapkan. Bahkan berdasarkan urutan pencapaian nilai Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia masih kalah jauh dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Jika dibandingkan dengan Korea Selatan sebagai negara yang memiliki hari kemerdekaan hampir sama dengan Indonesia, yaitu 15 Agustus 1945. Korea selatan mampu keluar dari keterbelakangan dan kini menjadi negara maju dan menjadi salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia.
Negara asal boyband BTS ini memang sangat peduli dengan pendidikan, karena mereka beranggapan bahwa melalui pendidikanlah Negara mereka dapat maju. Lantas kapan Indonesia seperti mereka? Namun jika ditelusuri lebih lanjut, tidak etis jika kita terus membandingkan sistem pendidikan di Indonesia dengan negara-negara lain yang lebih maju, tapi tidak ada salahnya jika pelan tapi pasti Indonesia dapat belajar bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pendidikan.
Hal terpenting dalam pendidikan adalah fasilitas dan kompetensi atau kemampuan dari guru atau tenaga pengajar. Bayangkan saja di Indonesia ada berapa banyak guru yang belum mampu mengoperasikan komputer, atau guru yang kurang paham dengan sistem digitalisasi. Ada? Ya pasti ada. Dan hal ini seperti menjadi problem tersendiri bagi Indonesia guna menciptakan tenaga pengajar yang berkualitas. Kita juga tau, guru atau tenaga pengajar di Indonesia banyak yang tidak mendapat honor yang cukup layak, ini tentu menjadi catatan pemerintah yang harus segera diselesaikan.
Fasilitas? Ya fasilitas pendidikan di Indonesia masih jauh dari kata layak. Banyak sekolah yang tidak memiliki fasilitas yang lengkap guna mendukung sistem pembelajaran siswa. Ada sekolah yang tidak memiliki ruang komputer, buku perpustaakaan yang kurang update, bahkan ruang kelas yang kurang layak. Hal ini tentu tidak bisa dibiarkan. Terkadang kita lupa, masa sekolah adalah masa terbaik bagi siswa untuk meng-eksplore diri dan apabila tidak didukung dengan fasilitas yang baik, maka secara tidak langsung mereka akan mundur dengan sendirinya.Namun ada hal penting yang tidak bisa dilupakan, minat dari masing-masing anak juga harus ditumbuhkan. Berdasarkan analisis PISA (Programme for International Student Assessment), minat baca dan kemampuan matematik anak Indonesia masih kalah jauh.
Hal inilah yang harus kita tumbuhkan dan kembangkan kepada anak mulai dari kecil.Kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah, kesadaran dan peran orang tua juga sangat diharapkan. Kita sudah belajar banyak dari kejadian luar biasa pandemic covid-19. Di mana semua sistem pembelajaran dilakukan dari rumah, secara tidak langsung peran orang tualah yang diharapkan dapat mengontrol anak agar tetap konsisten dalam mengikuti sistem pembelajaran.
Dan untuk para guru diharapkan dapat menemukan cara yang lebih kreatif dalam mengajar sehingga walaupun sistem pembelajaran dari rumah, murid dan guru masih bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak mengurangi semangat pembelajaran. Kurangnya persiapan, sehingga menjadikan semua pihak seperti kalang kabut dalam melaksanakan system pembelajaran jarak jauh atau e-learning.
Pasti semua berharap, anak-anak di Indonesia tidak ada lagi yang kesusahan biaya hanya untuk mengenyam pendidikan, tidak ada lagi murid yang harus menyeberangi sungai demi memperoleh ilmu, tidak ada lagi orang tua yang pasif dengan pendidikan anak, tidak ada lagi sekolah yang ala kadarnya, tidak ada lagi guru yang tidak dihargai. Ini adalah mimpi-mimpi besar yang harus segera terwujud.Lalu solusi seperti apa yang cocok untuk demi memajukan pendidikan di Indonesia? Sepertinya kurang adil jika hanya mengandalkan pemerintah dalam hal ini.
Sinergi antara semua pihak dan negara sangat dibutuhkan untuk menciptakan pendidikan yang diharapkan dan demi mencerdaskan kehidupan bangsa. ***
*) Penulis adalah mahasiswa di kampus UIN Mataram
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.