Menciptakan Pola Asuh Demokratis Pada Anak di Masa Pandemi
Diya' Alfina, mahasiswi PIAUD di UIN Mataram. METEROmini/Dok |
Oleh: Diya' Alfina
OPINI - Masa pandemi merupakan suatu masa dimana tidak ada satupun yang
menginginkan adanya masa ini, namun karena sudah menjadik kehendak yang kuasa
mau tidak mau harus diterima dan memulai untuk penyesuaian hidup disetiap
keadaan. Banyak sekali efek kurang baik dari datangnya wabah pandemia ini baik
dari segi ekonomi,sosial dan lainnya khususnya dalam segi pendidikan.
Berbicara mengenai pendidikan pada
masa pandemi sangatlh strategi dimana sekolah banyak ditutup artinya belajar
dirumah atau belajar mandiri, sehingga peran pendidik atau guru akan lebih
bayak diambil alih oleh orang tua dari peserta didik itu sendiri. Mendidik anak
dirumah bukanlah hal yang sangat mudah terlebih lagi bagi orang tua yang tidak
dekat hubungannya dengan anak, sehingga dibutuhkan pola asuh yang bisa memuat
anak dengan orang tua bisaa beerkomunikasi dengan baik yakni salah satunya
menciptakan pola asuh yang dmokratis pada anak.
Pola asuh demokratis merupakan bentuk pola asuh yang menghargai kebebasan anak namun dengan bimbingan yang saling pengertian antara orang tua dengan anak. Menurut seorang Psikolog Tika Bisono, orang tua perlu memahami dan mengenal dunia anak mereka untuk mengembangkan pola asuh yang demokratis.
"Nantinya pola asuh yang lebih demokratis menyebabkan tidak ada pemaksaan anatara orang tua dengan anak," ujar Psikolog Tika Bisono, Sabtu (27/4/2013) di Jakarta.
Dengan diterpkannya pola asuh
demokratis ini dimasa pandemi selain agar anak bisa lebih dekat hubungannya
dengan orang tua, anakpun bisa bebas namun bisa bertanggungjawab. Dengan pola
asuh demokratis ini juga orang tua bisa memperhatikan ekspresi dan mood anak
kapan berubah, karena dengan mood bisa membuat komunikasi orang tua dan anak
terjalin lebih efektif. ***
*) Penulis adalah mahasiswi
PIAUD di UIN Mataram
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.