Kantor PDAM Bima Disegel Karyawan, Pelanggan di Kota Bima Teriak Susahnya Air Bersih
Warga di Kelurahan Tanjung, Kota Bima mengumpulkan air hujan untuk pengganti air bersih yang macet selama ini dari pasokan pipa milik PDAM demi kelangsungan hidupnya. METEROmini/Dok |
KOTA BIMA - Ada pandangan yang miris dialami sebagian warga dan salah satu Perusahaan Daerah (Perusda) di Kota Bima. Pasalnya, di awal Ramadhan, Selasa, 13 April 2021 pagi, lantaran gaji tidak kunjung dibayar, kantor PDAM Bima yang berada di Kelurahan Lewirato, Kota Bima disegel oleh karyawannya.
Menurut karyawan PDAM Bima, Farid mengaku, penyegelan ini dilakukan akibat janji Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima yang akan membantu membayarkan gaji karyawan selama 3 tahun yang menjadi tunggakan manajemen PDAM Bima belum kunjung direalisasikan.
Menurutnya, sebelumnya, sekitar beberapa bulan yang lalu, ratusan karyawan sempat memboikot seluruh aktivitas penyaluran air ke pelanggan. Akibat aksi itu, dilakukan pertemuan antara pihak DPRD Kabupaten Bima dan Pemkab Bima termasuk adanya kerjasama yang dibangun Pemkot Bima di tengah kepentingan rakyatnya atas kebutuhan air bersih yang memang selama ini di suplai oleh PDAM Bima yang masih dibawah tanggung jawab Pemkab Bima saat ini. .
Informasi dari karyawan yang enggan disebutkan namanya, mengaku aksi penyegelan terpaksa dilakukan setelah janji akan membayarkan gaji seluruh karyawan tak direalisasikan oleh manajemen maupun pemerintah.
Kata dia, semestinya, memasuki awal Ramadhan masalah gaji karyawan ini harus segera ada solusinya. Mengingat, kebutuhan karyawan dan keluarganya menghadapi kebutuhan selama ibadah di bulan suci Ramadhan ini. Namun, setelah dilakukan pertemuan antara karyawan PDAM Bima, Pemkab Bima, DPRD Kabupaten Bima dan Pemkot Bima, hingga saat ini pun belum ada kejelasanmua.
"Oleh karena itu seluruh karyawan memutuskan untuk melakukan penyegelan kantor PDAM Bma. Sudah 31 bulan gaji kami belum dibayar. Bagaimana nasib keluarga kami kalau seperti ini terus,” keluh Farid mewakili suara hati seluruh karyawan yang ada, kemarin.
Dia menegaskan, hanya satu tuntutan pihaknya, segera bayarkan gaji yang masih ditunggak selama 31 bulan tersebut. Karena ini menyangkut kehidupan keluarga ratusan karyawan yang sudah mengabdi di PDAM Bima selama ini.
Dari aksi penyegelan yang dilakukan tersebut. Belum ada tanggapan dari pihak Direktur maupun Manajemen PDAM Bima. Demikian pula sikap dan tanggapan dari Pemkab Bima.
Kantor PDAM Bima yang ada di Kelurahan Lewirato, Kota Bima disegel karyawannya, Selasa, 13 April 2021 pagi. METEROmini/Dok |
Di sisi lainnya, akibat masalah yang tak terselesaikan di tubuh PDAM Bima. Para pelanggan air bersih yang ada di sebagian wilayah Kota Bima mengeluhkan macetnya pasokan air yang bersumber dari Perusda plat merah yang masih dikelola Pemkab Biuma ini.
Hampir setiap hari dalam sebulan lebih terakhir ini. Ada saja, warganet yang mengeluhkan soal macetnya distribusi air yang mengalir ke pemukiman mereka. Salah seorang warga di Lingkungan Bina Baru, Banu Sultan mengaku, sudah sebulan air yang bersumber dari pipa PDAM tak mengalir ke lingkungannya. Ia pune menyesali keadaan yang selalu saja terjadi beberapa tahun terakhir ini.
"Air bersih dari pipa PDAM sudah sebulan lebih tak mengalir. Kondisi ini sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Lebih banyak waktu macetnya ketimbang air PDAM memenuhi kebutuhan warga seperti di Lingkungan Bina Baru. Selain itu, pembayarannya pun harus tepat waktu selama ini," tulis Banu, Rabu, 14 April 2020.
Demikian pula pengakuan warga di Kelurahan Tanjung. Menurut seorang warga, Tobing mengaku, warga di Tanjung, akhirnya mengumpulkan air hujan untuk kebutuhan dasarnya dalam pemenuhan air bersih saat ini.
"Kami terpaksa mengumpulkan air hujan di Tanjung untuk kebutuhan air bersih demi demi menyelamatkan kelangsungan hidup kami," ujar Tobing.
Keluhan lain pun disampaikan oleh Iwan Setiawan. Kata dia, keadaan saat ini semakin amburadul saja. Di Kelurahan Kodo sudah 4 hari air tidak jalan setetes pun yang sumbernya dari SPAM di Lelamase. Dan keadaan rumah warga di Kelurahan Penaraga sudah hampir 2 minggu air PDAM tidak jalan yang dari SPAM Nungga.
"Mungkin kita rubah saja slogannya menjadi "KOTA KRISIS AIR"," tulis dia, kemarin.
Kekurangan air bersih ini memang kerap menjadi keluhan beberapa warga Kota Bima yang ada di beberapa kelurahan saat ini. Melijhat keadaan di Kota Bima saat ini. Seorang warga Ro Se mengakui, keadaan hidup masyarakat saat ini jauh dari kata sejahtera.
"Kotaku tak nyaman lagi saat ini. Lebih pentingkan pembangunan yang kurang bermanfaat untuk rakyat seperti proyek sayap kantor Wali Kota yang nilainya lebih dari Rp20 miuliar. Ketimbang membantu warga untuk menyiapkan kebutuhan air bersih yang menjadi keluhan di berbagai Kelurahan saat ini," tandas dia. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.