Pentas Tunggal Lakon Perang Ngali 1908 Sukses Digelar UKM STIE Bima Biru 09

Pamflet Pentas Tunggal Lakon Perang Ngali 1908 yang digelar UKM STIE Bima Biru 09, Sabtu dan Minggu (26-27 Fevruari 2021). METEROmini/Dok

KOTA BIMA - Pentas Tunggal Lakon Peran Ngali 1908 Sukses digelar UKM Biru 09 STIE Bima di audotorium STIE Bima selama dua hari yaitu Sabtu dan Minggu (26-27 Februari 2021). Ketua UKM Biru 09 STIE Bima, Yogi Ariyanto mengatakan, kegiatan tersebut mendapatkan respon baik dari para peserta yang hadir.

“Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar. Peserta yang datang juga luar biasa antusiasnya. Kami juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ketua STIE Bima dan jajarannya serta Bang Bangkit yang menjadi Sutradara dalam pementasan ini,” ujar Yogi, Senin (1/3).

Kata Yogi, kegiatan tersebut dihelat untuk mengenalkan sejarah perjuangan masyarakat Bima saat melawan penjajah di masa lalu. Salah satunya adalah pementasan yang menggambarkan perjuangan masyarakat yang ada di Desa Ngali, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima.

“Kita memiliki sejarah perjuangan melawan penjajahan, salah satunya yang sangat terkenal adalah perjuangan masyarakat Ngali pada 1908,” ujarnya.

Diakuinya, kegiatan selama dua hari di kampus STIE Bima ini dibuka untuk umum. Dan tampak antusiasme penonton yang hadir mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya baik yang ada di Kota dan Kabupaten Bima bahkan ada yang hadir dari Kabupaten Dompu.

Pentas Tunggal Lakon Perang Ngali 1908 yang sukses digelar UKM STIE Bima Biru 09, Sabtu dan Minggu (26-27 Fevruari 2021) di Kampus STIE Bima. METEROmini/Agus Mawardy

Sementara itu, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIE Bima, Muhajirin berharap, kegiatan tersebut tidak hanya dimaknai sebagai hiburan semata. Namun dapat menjadi refleksi perjuangan bagi generasi muda Bima saat ini dan menjadikan inspirasi bahwa di Bima adalah tempat para kesatria hebat berasal.

“Selain Perang Ngali, kita kenal juga dengan Perang Dena, Perang Kala dan lainnya. Ini menandakan bahwa setiap sudut wilayah Bima melahirkan para kesatria hebat,” tegas pria asal Desa Kombo, Kecamatan Wawo ini.

Terpisah, Ketua STIE Bima, Firdaus, ST berharap, agar masyarakat Bima terus memelihara semangat kesatria sebagaimana yang tertanam di diri para pendahulu atau pejuang-pejuang hebat di masa lampau. Warisan para pendahulu ini harus menjadi pelajaran dan inspirasi generasi saat ini dan di masa nanti.

"Selain tetap mempertahankan dan menumbuhkembangkan aspek di bidang ekonomi kehidupan di tengah masa pendemi sekarang. Sangat penting memiliki sifat kesatria dan petarung yang menjadi karakter dan identitas masyarakat Bima saat ini," jelas Firdaus.

“Saya berharap, kita bisa menjadi kesatria dalam segala bidang, termasuk di bidang ekonomi. Lebih-lebih pada masa pandemi Covid-19 ini yang masih tidak menentu. Kita harus mampu menjadi solusi dalam kebangkitan ekonomi, khususnya di daerah Bima yang kita cintai ini,” tambahnya.

Ia menegaskan, selama kegiatan tersebut digelar sudah mengedepankan standar protokol kesehatan secara ketat. Panitia penyelenggara menyediakan tempat cucian tangan, melakukan pengecekan suhu badan di pintu masuk STIE Bima.

"Hal itu sebagai upaya agar masyarakat Bima tetap terhindar dari virus Corona yang masih mewabah di daerah kita ini," tutup dia. (RED |ADV)


Related

Kabar Rakyat 7791195759510167782

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item