Puluhan Kali Gempa di Awal 2021, BMKG Minta Warga Waspada Potensi Gempa Besar
227 bencana melanda tanah air dalam periode 1 Januari hingga 1 Februari 2021. GOOGLE/www.inh.or.id |
JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat tetap mewaspadai potensi dan risiko terjadinya gempa besar. Menurutnya, upaya mewaspadai bisa dilakukan dengan mempersiapkan jalur mitigasi ke daerah yang dianggap aman, terutama yang berada di ketinggian.
"Pada dasarnya, gempa bumi tidak bisa diprediksi. Namun kita bisa memperkirakan zona-zonanya, mana yang harus diwaspadai," kata Dwikorita dikutip dari Antara, Kamis, 18 Februari 2021.
Dwikorita menyebutkan, kegempaan yang puluhan kali melanda berbagai daerah di Indonesia sejak sebulan terakhir, bisa jadi pertanda yang harus diwaspadai. Menurutnya, intensitas kegempaan bisa saja meningkat ke depannya nanti.
"Selama kurun Januari saja, terjadi 85 kali kejadian kegempaan yang tersebar mulai dari Aceh, Nias, Bengkulu, dan Lampung. Gempa juga melanda daerah pesisir selatan Pulau Jawa, mulai dari Banten, Jabar, dan Jateng. Di bagian timur peningkatan kegempaan melanda Lombok, Sumbawa, Sumba, hingga Sulawesi, mulai dari Sulbar, Sulteng, Gorontalo, hingga Laut Maluku," rinci Dwikorita.
Ia menuturkan, belajar dari sejumlah kejadian gempa di Tanah Air, guncangan besar tidak terjadi tiba-tiba. Tapi, sikap waspada selanjutnya bisa diwujudkan dengan aktif melakukan pemantauan lapangan. Dan dalam menyiapkan jalur mitigasi, rute terpendek ke daerah aman harus dibuat sejak dini supaya proses penyelamatan atau evakuasi warga lebih mudah.
"Secara tidak langsung, langkah mitigasi ini terutama berlaku untuk warga pesisir pantai, seperti wilayah Pacitan, Trenggalek, Malang, Jember, Banyuwangi maupun daerah pesisir pantai lain di Jawa maupun luar Jawa yang menjadi jalur kegempaan," lanjut Dwikorita.
Ia menegaskan, pentingnya langkah mitigasi terkait dengan gempa yang berpotensi tsunami.
"Nah, kita lihat jarak dari pantai ke bukit terdekat itu sekian kilometer. Padahal golden time-nya hanya 20 menit. Ini yang dikatakan membuat mitigasi tadi," ujar Kepala BMKG itu.
Kendati demikian, ia pun mengimbau agar warga tidak panik. Ia meminta masyarakat tetap tenang namun harus memiliki kesadaran dan budaya mitigasi untuk saat ini.
"Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi gempa bisa segera menjauh dari pantai dan mencari perlindungan di daerah tinggi. Salah satunya, dengan membudayakan pengurangan risiko bencana sebagaimana anjuran Pemerintah Daerah melalui BPBD se tempat," katanya dikutip dari laman tempo.co. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.