Karena Banjir, Ratusan Hektar Tanaman Padi di Woha Terancam Gagal Panen
Ratusan Hektar Tanaman Terendam Banjir di WohaMETEROmini/Dok |
KABUPATEN BIMA - Ratusan hektar tanaman padi warga di lima Desa di Kecamatan Woha Kabupaten Bima terancam gagal panen. Semenjak direndam luapan air banjir beberapa hari lalu, tanaman padi di Desa Tenga, Desa Naru, Desa Penapali, Desa Nisa, Desa Kalampa tahun ini terancam gagal panen.
Seperti diungkapkan oleh Kepala Unit Penunjang Pertanian KUPT Kecamatan Woha A Haris S.Sos, pihaknya sudah mendata sejumlah tanaman padi yang terdampak akibat luapan air banjir dari DAM Pelaparado beberapa hari lalu.
"Berdasarkan pendataan bersama Koptan dan Pemdes dilima Desa, tercatat
yang mengalami rusak direndam banjir, yakni Desa Tenga sebanyak 35 hektar, Desa Naru sebanyak 75 hektar, Desa Penapali 15 hektar, Desa Nisa sebanyak 15 hektar, dan Desa Kalampa sebanyak 10 hektar," katanya Senin, (9/2/2021).
Haris mengakui, dari dampak musibah banjir tersebut, pihaknya sudah laporkan kejadian itu ke Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kabupaten Bima untuk dicarikan solusinya.
"Mudah mudahan ada respon dari Pemerintah pusat, hingga daerah, jika tidak petani merugi, apalagi sekarang pandemi semua terbatas," akunya.
Ia berharap, pada kejadian ini, Pemerintah secepatnya merespon apa yang menjadi keluhan Petani. Sebab, kata dia, saat ini banjir belum surut dipersawahan warga.
"Secepatnya direspon oleh Pemerintah terkait, jika dibiarkan seperti ini terus, kuatir ratusan hektar padi milik masyarakat rusak. Apalagi air hingga saat ini belum juga surut. Semoga cepat diatensi," harapnya.(RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.