Diancam Sekda, Honorer Kota Bima Masih Ada yang "Curhat" Soal Nasibnya di Facebook
Pemilik akun yang merupakan Tenaga honorer Kota Bima yang mencurahatkan nasibnya di Facebook, Jum'at, 12 Februari 2021. METEROmini/Dok |
Melihat keadaan ini, Sekda mengaku, pemerintah akan memberikan tindakan tegas setelah mendapatkan banyak laporan tentang adanya tenaga honorer yang membuat status di medsos akibat tidak ditemui Wali Kota maupun dirinya saat aparatur non PNS itu meminta audensi di hari Kamis, 11 Februari 2021.
“Kita akan tindak tegas, bahkan saya sudah panggil BKD untuk memanggil dan memeriksa oknum tenaga honorer yang membuat status tersebut,” ujar mantan Kepala BKPSDM Kota Bima di massa kepemimpinan mantan Wali Kota Bima H. Qurais itu yang dilansir dari situs Bimakimi.com.
Menurutnya, tulisan mereka di Facebook dengan bahasa yang tak etis. Dan akan ada tindakan yang tegas untuk oknum ASN atau honorer yang tulis di FB dengan nada yang berlebihan dan di luar batas etika sebagai aparatur pemerintah.
"Diakan selaku pegawai honorer di Pemkot Bima. Tugasnya menjalankan tanggung jawab sebagai pegawai pemerintah, bukan malah ngoceh dan menulis status atau komentar yang merendahkan pejabat pemerintahan di medsos.,” terang Muhtar.
Baca juga: Tak Ditemui Pejabat Pemkot Bima, Honorer K2 Meradang
Menurutnya, tak ditemuinya puluhan tenaga honorer yang datang meminta audensi tersebut karena mereka baru memasukan surat permohonan audensi di hari Rabu (10/2/2021) kemarin. Dan surat itu oleh Wali Kota belum didisposisi. Kalau belum didisposisi oleh pimpinan, bagaimana bisa diproses lanjut dan mereka diterima audensi.
"Harusnya mereka sebagai pegawai pemerintah tahu etika dan paham administrasi yang ada di pemerintah. Bukan baru menyampaikan surat langsung mereka itu juga harus segera ditemui oleh pimpinan," jelasnya.
"Kan ada prosesnya. Didisposisi dulu oleh Pak Wali baru nanti diagendakan jadwalnya. Bukan semau mereka,” lanjut Muhtar
Sebelumnya, Ketua FK2 Kota Bima Mulyadin yang datang ke Pemkot Bima bersama rekan-rekan tenaga honorer yang lainnya itu meminta agar tenaga honorer yang ada di kantor kelurahan dan kecamatan dapat diusulkan oleh Pemkot Bima ke pemerintah pusat menjadi Pegawai P3K.
"Banyak tenaga honorer yang ada di kantor kelurahan dan kecamatan sudah mengabdi selama puluhan tahun dan tak pernah diperhatikan untuk ditingkatkan statusnya. Demikian pula dengan janji Wali Kota yang Rp1 juta per bulan dan pembagian baju hitam putih, hingga kini belum terealisasi secara sepenuhnya. Apalagi keadaan di tengah pendemi. Tentu sangat berharap ada perubahan nasib bagi kami tenaga honorer yang ada di Kota Bima saat ini," jelas dia, Kamis (11/2/2021).
Kendati sudah diingatkan oleh Sekda. Namun, ciutan serta keluh kesah honorer masih dituang dalam kanvas maya facebook. Seperti seorang honorer yang memiliki nama Facebook Ramli Ram menulis tentang kisahnya yang telah menjadi honorer selama 21 tahun. Ia pun berharap saat ini, status dirinya bersama teman-temannya bisa ditingkatkan menjadi P3K.
"Bapak Sekda, Saya Tenaga Honorer K² Di Sekretariat Dprd Kota bima Mengabdi Di Kota Ini Berjalan 21 Tahun Lama-Nya, Jangankan PNS, P3K Saja NASIP Kami Diabaikan!!! Saya Pribadi Beserta Kawan-kawan Honorer K2 (HK2) Sekota Bima Butuh Secuil Rasa Iba Bapak, Butuh Perjuangan Bapak Sehingga NASIP Kami HK² Memiliki Derajat Yg Lebih Tinggi Dari Yg Sekarang," tulis Ramli Ram yang menandai belasan teman facebooknya, Jum'at, 12 Februari 2021.
Ia pun mempertanyakan kepada Sekda tentang waktu atas diperjuangannya nasib tenaga honorer dan haknya atas janji politik direalisasikan sebagaimana mestinya.
"Bapak Sekda, Entah Kapan Waktu Dan NASIP Baik Kami Ditunaikan, Maka Kami Yakin Bapak Adalah Atasan ASN Dan HK² Handal, Dan Juga Bisa Diandalkan," tulis dia.
"Bapak Sekda, Terima Kasih Telah Menjadi Atasan Yang Luar Biasa Sekaligus Menjadi MENTOR Yang Mengajari Saya KRITIKUS Terbaik Bapak Dalam Beberapa Tahun Ini ... Hmmm Dan Bapak Adalah Tipe Atasan ASN Yang Tidak Mudah Dilupakan. Semoga Dengan Catatan Ini Bisa Menjaga Hubungan Baik Dengan Bapak Atasan ASN Dan HK2 Sekota Bima. Jika Saya Dan Kami ASN Dan HK2 Ada Kesalahan Dalam Berkata Tolong Dimaafkan Dan Dimaklumi ... Wassalammualaikum. wr. wb Hormat Saya EKS Murid Bapak ... #Tuta_Kola (Kepala Botak, red) #Cila_Mboko (parang khas bima, red) Bersatu," tambah Ramli di akhir statusnya.
Honorer lainnya yang disinyalir menanggapi pernyataan Sekda di media online seperti pemilik nama Abu Da menulis status di linimasa Facebooknya dengan menggunakan narasi bahasa daerah "Indo na kampoi ja ku apbd ba kritik", artinya "tak habiskan APBD jika kritik dilakukan. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.