Warga Bolo Sesali Pilih IDP-Dahlan, Astuti: Kami Tidak Ingin Masuk Dilubang Yang Sama
Syafru-Ady Saat Blusukan di Kecamatan Bolo.METEROmini/Dok |
KABUPATEN BIMA - Antusias Masyarakat Kecamatan Bolo Kabupaten Bima pada Kampanye Blusukan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati
H Syafrudin HM Noer dan Ady Mahyudi cukup luar biasa penyambutan Masyarakat di setiap Desa di Kecamatan Setempat Minggu 8 November 2020.
Pada momen ini, banyak masyarakat merasa kecewa dengan Kepemimpinan IDP-Dahlan, masyarakat meluapkan emosinya dengan membalas kezoliman yang dilakukan IDP-Dahlan yang tidak mampu menepati janji politik dan memberikan kesejahteraan petani yang ada di Kecamatan Bolo.
Dengan tidak kemampuan IDP-Dahlan itulah, salah satu alasan Masyarakat Bolo ingin mengganti Bupati untuk Bima kedepannya.
Salah satu Petani, Astuti menyatakan, gerakan Warga saat ini untuk menjawab kegagalan IDP-Dahlan mensejahterakan para Petani yang ada di Bolo.
"Teriakan Masyarakat Bolo "Ganti Bupati" hari ini, menandakan masyarakat tidak menginginkan lagi Bupati yang tidak pro terhadap kesejahteraan Petani. Ini juga merupakan efek dari perilaku Bupati yang dulu yang mengatakan Kata "Pakaro" pada petani yang menuntut harga Pupuk kala itu. Jadi jangan heran Warga Bolo mendukung Putra Asli Sila menjadi Bupati Periode selanjutnya" jelasnya.
Baca juga : Syafru - Ady Akan Kembangkan Bolo Sebagai Kawasan Strategis Bisnis
Kata dia, ia cukup menyesal sudah memilih IDP-Dahlan di Pilkada tahun 2015 lalu. Dan Tuti memastikan, jika sudah ada pergerakan Warga Bolo seperti saat ini, di Pastikan Suara Paslon Syafru-Ady unggul dari Paslon yang lain.
"Kami cukup menyesal sudah memilih IDP-Dahlan di Pilkada 2015, Dan hari ini kami keluarga besar kecamatan Bolo tidak ingin masuk lubang yang sama memilih pemimpin yang menyengsarakan Masyarakat. Pada 9 Desember nanti, kami sudah komitmen untuk memenangkan Paslon Syafru-Ady untuk menuju Bima Makmur," ungkapnya.
Ditempat yang sama, Hasnah membandingkan, dari Kepimpinan IDP selama 5 tahun, petani Bolo tetap dihadapkan dengan masalah, salah satunya Pupuk Langkah dan harga obat-obatan pertanian melambung tinggi. Padahal disaat kepemimpinan H Syafrudin selama 1,8 bulan, Pupuk dan harga obat-obatan tidak pernah dikeluhkan warga petani.
"Keluhan kelangkaan Pupuk dan mahalnya harga Obat-obatan untuk petani tidak ada disaat H Syafrudin menjabat sebagai Bupati waktu itu," jelasnya.
Menurutnya, untuk memberikan atau menjawab keluhan petani selama ini, hanya Paslon Syafru-Ady yang mampu memberikan solusi untuk Petani yang ada di Kabupaten Bima Khusus kecamatan Bolo.
"Kami ingin menjemput perubahan, kami tidak ingin lagi ada kelangkaan pupuk untuk petani. Yang bisa menjawab kebutuhan Petani di Kabupaten Bima hanya Paslon Syafru-Ady," pungkasnya. (RED | ADV)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.