PWI Sesalakan Sikap KPU Larang Wartawan Liputan Debat Calon Bupati Dan Wabup
 |
| Ketua PWI Bima, Indra Gunawan.METEROmini/Dok |
KOTA BIMA - Pelarangan pada wartawan meliput langsung di ring 1 atau tempat berlangsungnya debat calon Bupati-Wakil Bupati Bima di Ruang Rapat Utama Gedung DPRD Kabupaten Bima, sangat disesalkan organisasi wartawan tertua yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Bima.
Prosesi debat calon Bupati yang dihelat KPU Kabupaten Bima, Sabtu 7 November 2020 itu, mestinya kata Ketua PWI Perwakilan Bima, Indra Gunawan, memberi ruang pula bagi para awak media untuk melihat, mengamati dan mempublikasikan secara langsung di tempat berlangsungnya acara debat dimaksud.
Meskipun diakuinya, ketaatan protokol covid-19 dan protap pengaman menjadi hal yang utama. Tetapi tidaklah mengabaikan tugas jurnalis sebagai media yang menginformasikan seluas-luasnya sebuah peristiwa, termasuk gawe 5 tahun sekali yakni Pilkada ini.
Justru kata wartawan senior ini, memberikan ruang pada para kuli tinta meliput langsung, KPU telah terbantu oleh media massa untuk menyiarkan dan mempublikasikan kegiatannya pada khalayak, dari ketidakterjangkauannya atau terbatasnya mengakses langsung acara debat calon Bupati dan Wakil Bupati Bima 2020.
Mestinya kata Bang Gun-sapaannya-KPU bisa menyiasati dengan menggilir para wartawan dalam jumlah terbatas, minimal untuk mengamati, melihat dan mengambil gambar dari prosesi debat tersebut.
"Bukan melarang atau membatasi wartawan yang telah diberi id card kemudian hanya berada diluar gedung dewan,"tukasnya.
Digarisbawahi Bang Gun, menulis berita, tentu membutuhkan pengamatan langsung dengan melihat gestur dan peristiwa secara langsung. Tidak mungkin sebuah produk jurnalis ditulis berdasar pendengaran dan penglihatan yang tidak langsung.
Ia berharap kedepan, KPU memaknai tugas dan kerja wartawan.
"Kesepahaman dalam tugas masing-masing itu penting," pungkasnya.(RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.