Jangan Biarkan Bima Mundur Lagi, Saatnya Kita Wujudkan Bima Makmur
M Aditya Ardin.METEROmini/Dok |
KABUPATEN BIMA - Gerakan perubahan sebagai simbol perlawanan rakyat atas kegagalan dan kekecewaannya terhadap IDP DAHLAN tidak terbendung lagi, rakyat mendambakan perubahan dalam hidupnya, rakyat menginginkan kenyamanan dan keamanan dalam aktifitasnya, rakyat jenuh dengan keadaan yang stagnan.
Begitulah yang sampaikan oleh M Aditya Ardin Kamis, 12 Noverber 2020.
Aditya mengatakan, selama 5 tahun terakhir tidak ada kesejahteraan yang rasakan oleh Petani. Keluhan masalah masalah pupuk hampir dirasakan oleh Warga disetiap Desa yang ada di Kabupaten Bima. Belum lagi masalah sosial lainnya belum ada solusi satupun yang di berikan oleh pemerintah.
"Coba kita lihat saat ini, dalam lima tahun terakhir, dimana mana rakyat berteriak tentang kesulitan hidupnya, petani berteriak tentang pupuk yang langka dan mahal, petani garam berduka akan nasibnya yang tak kunjung baik, harga garam yang sangat rendah membuat mereka melakukan blokir jalan dan menabur garam dijalan, demikian juga dengan para petani jagung, mereka tidak merasakan sama sekali kehadiran pemerintah ketika masa panen tiba, harga jagung jauh di bawah harga Dompu dan Sumbawa, belum lagi mereka mengeluhkan bibit yg di dapatkan dari pemerintah yg buruk, bahkan aliansi petani jagung melempari ruang rapat DPRD Kabupaten Bima dengan bibit jagung WK tahun kemarin," jelasnya.
Baca juga : Syafru - Ady Berkeinginan Lambu Jadi Kawasan Strategis Daerah Dan Nasional
Selain masalah Petani, Kata Aditya, masalah Nelayan dan Peternakan tetap dikeluhkan oleh Para Petani. Menurut Aditya, selama H Syafrudi HM Noer menjadi Bupati 1,8 bulan, Petani tidak pernah merasa kesulitan mendapatkan pupuk dan bibit unggul.
"Tidak ketinggalan juga para nelayan dan peternak, mereka mengeluhkan hal yang sama dengan petani dan petambak garam, kondisi ini terus berulang selama lima tahun terakhir, bandingkan dengan pada saat 18 bulan H. Syafru memimpin kab Bima, tidak ada kegaduhan petani tentang masalah pupuk, petani juga diberikan jaminan akan bibit berkualitas dan kecukupan saprodi lainya," akunya.
Menurutnya, kinerja H Syafru saat itu patut diberikan apreasiasi, dengan jabatan 1,8 Bulan, H Syafru mampu membangun Kantor Bupati Bima dan Jalan 2 arah.
"Predikat bapak pembangunan memang pantas diberikan kepada H Syafru, betapa tidak, dalam sekejap Kantor Bupati Bima di bangun, jalan dua arah di buat, perluasan landasan bandar udara dikerjakan, ASN dan aparat desa diperhatikan dan di beri kenyamanan dan keamanan dalam menjalankan tugasnya, tidak ada intervensi, tidak ada intimidasi, apalagi praktek patgulipat upeti proyek dan mahar jabatan, semua di laksanakan dengan profesionalisme dan standar pelayanan Paripurna," ungkapnya.
Lanjut Aditya, "Kondisi yg di citakan bagi semua pihak tentang kepemerintahan adalah pelayanan yang melayani, kemudahan yang memudahkan, dan itu hanya terjadi pada masa H Syafru, reposisi ulang atas kebijakan yg berpihak pada kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat menjadi sebuah keharusan kedepan, Bima Makmur yg di usung oleh Syafaad yg kemudian di sambut gegap gempita melalui gerakan perubahan oleh rakyat menjadi spirit perjuangan kita untuk lima tahun kedepan. Karenanya, saya dengan tegas mengatakan, cukup sekali kita salah pilih, jangan biarkan Bima mundur lagi, saatnya kita jemput perubahan, menuju perwujudan Bima Makmur,". (RED | ADV)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.