Diduga Arahkan Warga Untuk Pilih Paslon Petahana, Pendamping PKH di Sanggar Dikepung
Ilustrasi/Google |
Kejadian itu, diungkap oleh salah seorang warga desa setempat, Gufran H Yasin mengakui, keributan itu terjadi karena adanya ucapan Pendamping PKH kecamatan Sanggar yang mengarahkan Warga untuk memilih paslon Petahana di Desa Kore Rabu, 18 November 2020 malam.
"Kejadian itu Habis magrib, di Rt 7 Doro fare Desa kore," kata Gufran H Yasin, Kamis (18/11/2020).
Menurutnya, keributan itu terjadi, saat ia menghadiri pertemuan dikediaman Kordes Pemenangan In-Dah. Saat pertemuan, kata dia, Pendamping PKH, Kepala Dusun beserta Tim Paslon In-Dah tersebut dengan alasan pembagian Uang PKH.
"Acaranya di kediaman Kordes pemenangan Dinda di Desa kore, dengan alasan pembagian uang PKH," akunya.
Baca juga : Warga Kore Heran Ada Spanduk Idp - Dahlan Dipasar Murah Disperindag
Lanjutnya, awal munculnya keributan, yang dimana Pendamping PKH mengatakan, Kalau ingin diurus untuk mendapatkan bantuan PKH, warga diwajibkan untuk memilih Paslon Petahana.
"Tidak boleh diurus oleh kamu, dijawab oleh pendamping PKH, coba masuk nomor 3 saya akan urus. Dengan melihat gejolak yang terjadi, saya memberitahu pada keluarga disitu, kemana saja 5 tahun yg lalu kenap baru hari ini melakukan ini," katanya.
Baca juga : Koordinator PKH, Bukan Anggota PKH Yang Kumpulkan, Tapi Oknum Yang Mengatasnamakan Pendamping PKH
Kata dia, dari kejadian itu, warga setempat sempat cekcok dan mengeluarkan parang dihadapan Pendamping PKH dan Kordes In-Dah.
"Semalam ribut luar biasa sampai mengeluarkan parang dan pisau," ungkapnya.
Hingga berita ini ditayangkan, Pendamping PKH dan Kordes Kore masih dalam upaya untuk dikonfirmasi. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.