Demo Kekurangan Air Bersih, Warga Bina Baru Sorot Wali Kota Bima Jual Air Kemasan
https://www.metromini.info/2020/09/demo-kekurangan-air-bersih-warga-bina.html
 |
| Foto demosntran dibeberapa tempat dikota Bima.METEROmini/Dok |
KOTA BIMA - Puluhan Warga Bina Baru Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima melakukan aksi di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD), Kantor Wali Kota dan di Depan Terminal Kota Bima Senin, 14 September 2020.
Aksi protes dengan memblokir jalan di Depan terminal itu, mendesak Pemkot Bima memperhatikan kekeringan di kelurahan Dara yang selama ini dikeluhkan oleh warga.
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan (Korlap) Imam Juardi mendesak Pemkot Bima menuntas kekeringan di Lingkungan Dara dan Bina Baru beberapa tahun dikeluhkan oleh warga.
"Kami minta Pemkot Bima peduli dengan kekeringan dirasakan Warga Dara dan Bina Baru. Segera tuntaskan kebutuhan masalah air bersih, karena selama ini Pemerintahan Kota Bima hanya terlihat berpangku tangan atas derita warga Bina Baru", jelasnya Senin (14/9/2020).
Imam juga menyoroti Walikota Bima H M Lutfi saat ini menjual air yang diambil langsung dari Sumur Bor di kediamannya di Kelurahan Raba Dompu Barat Kecamatan Rasa Na'e Timur.
"Semua tahu Walikota Bima itu jual air kemasan dengan Merk Asakota. Air juga diambil di rumah Walikota Bima, sementara kami krisis air bersih selama 15 tahun," ungkapnya.
Diakui Imam, pada persoalan ini, warga sudah sering melakukan audiensi dengan Pemkot dan DPRD Kota bima, namun hingga saat ini warga masih mendapatkan air bersih.
"Jelas kami sudah tidak tahan, bayangkan saja kami selama 15 tahun kesulitan dapat air bersih," terangnya.
Mewakili, ibu RumahTangga, Rahmawati menagih janji Pemkot untuk serius memperhatikan kondisi warga yang kesulitan memperoleh air bersih. Belasan tahun hidup mereka sengsara karena harus mengais air bersih di tempat yang tidak layak.
"Kalian pemerintah tega sekali membiarkan kami untuk mengambil air dari got kotor," ungkap salah seorang warga.
Ia megungkapkan, selama ini mereka menghabiskan Uang untuk membeli air. Bahkan Air satu tangki yang dibawa tiap hari tidak mencukupi kebutuhan warga saat ini.
"Kami ingin urusan air ini segera diselesaikan," tegasnya. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.