Kehidupan Warga di Punti ini Menyayat Hati dan Luput dari Perhatian Pemerintah

Kondisi rumah Habiba di Desa Punti, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima yang luput dari perhatian pemerintah. METEROmini/Dok

KABUPATEN BIMA - Habibah Warga Dusun Lia, Desa Punti,  Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima luput dari perhatian pemerintah.

Habibah mengatakan, kondisi rumahnya sudah rusak parah sejak lama. Namun, belum ada perhatian dari Pemerintah Desa Punti hingga Pemerintah Kabupaten Bima.

"Setiap malam kami kedinginan sekali. Dinding rumah bolong. Belum lagi atap rumah bocor. Jika hujan datang semua isi rumah basah," keluh Habibah, Rabu (12/8/2020).

Kata dia, kehidupan keluarganya memang sangat susah kondisi ekonominya. Itu yang menjadi penyebab keadaan keluarganya saat ini. Suaminya tidak bisa apa-apa. Sebab, selama puluhan tahun mengalami cacat fisik. Kaki sebelah kiri suaminya patah dan terdapat  benjolan besar di bagian leher. 

"Suami saya sudah puluhan tahun cacat fisik. Selama itu pula saya jadi tulang punggung keluarga," ungkapnya.

Ia mengaku, saat ini dia tinggal bersama satu orang anak laki-lakinya. Habiba yang berprofesi sebagai petani ini hanya mengandalkan penghasilan sekali setahun. Anaknya kuliah lanjut di Jogja. Semua biaya sekolah anaknya, Habiba mengurus seorang diri dengan keadaan apa adanya.

"Belum lagi anak saya kuliah, membutuhkan biaya yang banyak. Tahun ini saya tanam jagung tapi gagal panen, hanya dapat 2 ton saja. Dengan keadaan yang sangat terbatas saya hanya bisa pasrah pada Tuhan," keluhnya.

hidup di bawah garis kemiskinan, wanita 52 tahun ini mengaku, tidak pernah tersentuh program rumah tidak layak huni (RTLH) dari pemerintah.

"Selama ini saya tidak disentuh dari pemerintah. Saya hanya diberikan bantuan BST dari pemerintah kemarin. Untuk penuhi kebutuhan itu sangat jauh," keluhnya.

"Semoga pemerintah membuka mata untuk melihat bagaimana kondisi kami sekarang," harapnya menambahkan. (RED)

Share on Facebook

Share on Twitter

Share on Google+

Share on LinkedIn