Kehidupan Yatim Piatu di Desa Mpuri ini Tak Pernah Dapat Bantuan dari Pemerintah
https://www.metromini.info/2020/07/kehidupan-yatim-piatu-di-desa-mpuri-ini.html
Kondisi gubuk reot yang ditempati yatim piatu di Desa Mpuri, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima. METEROmini/Dok |
KABUPATEN BIMA - Sungguh memprihatinkan penderitaan yang dialami kedua anak yatim piatu Adi Rahmadin (30) dan Dewi Angriani (16) warga RT 02/01 Desa Mpuri, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima. Kedua anak itu hidup di gubuk reot yang berlantaikan tanah dan dinding bedeg yang kondisinya sudah lama luput dari perhatian pemerintah.
Pengakuan Adi Rahmadin menuturkan, ia bersama adiknya sama sekali tidak pernah mencicipi adanya bantuan sosial atau bansos yang diberikan baik oleh Kementrian Pusat maupun dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima serta pihak Pemdes setempat.
"Kita tidak pernah dapat bantuan apapun. Jangankan bedah rumah,l. Untuk mendapatkan bantuan PKH pun tidak pernah," ujarnya, Rabu (15/7/2020).
Sekitar Tahun 2018, lanjutnya, pernah difoto oleh aparat Pemdes setempat dengan dalih untuk mendapat bantuan bedah rumah. Tapi semua itu hanya mimpi karena rumah yang dibedah justeru rumah warga lain, sementara gubuknya tidak mendapatkan bantuan saat itu.
"Dulu gubuk ini difoto supaya dapat bantuan bedah rumah. Tapi tidak ada realisasinya," kisahnya.
Diakui dia, satu kesyukuran ada musibah corona yang melanda saat ini. Sehingga mendapat BLT DD. Itu pun, kata dia, karena ada teman yang mendesak Pemdes untuk mendata sebagai penerima manfaat BLT DD.
"Untuk mendapat BLT DD untung ada teman yang desak Pemdes. Kalau tidak, mungkin saja diabaikan lagi," ungkapnya.
Cerita dia, ibunya yang bernama Kalsum meninggal dunia tahun 2017 lalu. Sedangkan Bapaknya bernama Mahyudin meninggal sekitar tahun 2005.
"Sejak itu hidup kami sebatang kara. Untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, saya memotong rumput kemudian dijual kepada warga peternak sapi," tukasnya.
Dirinya berharap ada pemerhati yang mau membantu. Baik itu untuk rehab gubuk maupun membantu untuk mendapatkan bantuan PKH maupun bantuan lainnya.
"Semoga ada yang membantu, sehingga meringankan beban yang dirasakan," pintanya.
Warga setempat Imam Juardin mengaku prihatin melihat kondisi kehidupan Adi Rahmadin yang hanya tinggal di sebuah gubuk reot. Terkait hal itu dirinya meminta kepada pemerintah agar memperhatikannya.
"Semua mempunyai hak yang sama, pemerintah harus buka mata dan membantu Adi Rahmadin dan adiknya," ucapnya.
Ia pun meminta kepada Pemdes dan jajarannya segera lakukan pendataan secara profesional dan proporsional, agar dalam verifikasi nama-nama calon penerima bantuan sesuai kriteria. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.