Anaknya Meninggal Dunia, Ibu Asal Bolo ini Kecewa dengan Manajemen RSUD Bima

Kondisi pintu masuk bagian barat yang ada di RSUD Bima. METEROmini/Agus Gunawan

KOTA BIMA - Seorang ibu paruh baya asal Kampung Sigi, Desa Rato, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Halimah sangat kecewa dengan tindakan manajemen yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, Rabu, 22 Juli 2020.

Halimah mengaku kecewa karena ia diusir oleh pihak Tim Cleaning Service atau kebersihan di saat anaknya yang sedang dirawat sedang sakratul maut. 

Kata dia, anaknya yang bernama Ramadhan dirawat sejak hari Minggu lalu karena kecelakaan. Lukanya cukup serius di kepalanya. Dan menjelang siang, saat ia memegang anaknya, ia merasa memang akan ditinggalkan anaknya. 

"Saya pegang tubuh dan kaki anak saya sudah terasa dingin. Dan saya merasa memang akan berpisah selama-lamanya dengan putra kesayangan saya ini," tuturnya dengan air matanya yang mulai berlinang, Rabu (22/7/2020) pagi.

Kata dia, di saat anaknya yang kritis seperti itu, tiba-tiba saja petugas datang dan mengusir semua pengunjung yang ada di ruangan karena ingin dibersihkan. 

"Sebenarnya saya ingin menolak keluar karena kondisi anak saya yang kritis. Tapi petugas itu memaksa dan beberapa saat kemudian, saat kami di luar ada kabar dari putri saya kalau kakaknya sudah meninggal dunia," kisah Halimah dengan nadanya yang terisak.

"Saya sangat kecewa dan merasa menyesal tak bisa mendampingi anak saya di akhir nafas hidupnya. Apalagi, kartu BPJS yang saya bawa juga tidak berguna untuk membantu biaya perawatan karena alasan pihak Rumah Sakit harus ada lagi surat keterangan dari Polisi," lanjut Halimah yang mencurahkan isi hatinya kepada METEROmini yang kebetulan bertemu di areal kantin bagian barat RSUD Bima.

Halimah berharap, tindakan petugas di Rumah Sakit agar bisa lebih mempertimbangkan sisi kemanusiaan dan bisa melihat keadaan pasien sebelum menjalankan tugasnya.

"Kalau ada pasien yang sekarat dan kritis, bolehlah satu atau dua keluarganya yang mendampingi agar kalaupun pasien meninggal tak ada rasa kecewa dan ada yang menjanggal di hati keluarganya. Jangan seperti tadi, semuanya dikeluarkan dan Khiranya saya tak bisa bersama anak saya menjelang akhir hayatnya ," ungkap ibu dari 7 orang anak itu. (RED)

Related

Kabar Rakyat 3175606538133422557

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item