Wakil Rakyat Akui Bupati Tidak Berpihak Pada Pembangunan Infrastuktur di Wilayah Selatan Kabupaten Bima


Edy Muhlis Anggota DPRD Kabupaten Bima METEROmini/Dok

KABUPATEN BIMA - Jeritan dan teriakan dalam bentuk aksi demonstrasi ratusan warga Kecamatan Langgudu sampai menduduki Kantor Bupati Bima, sejak Senin (29/6/2020) kemarin hingga saat ini, menjadi bagian dari potret kepentingan masyarakat yang terabaikan oleh pemerintah Kabupaten Bima dalam kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Bima saat ini. 

Dalam tuntutan warga yang berharap segera direalisasikan infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah selatan Kabupaten Bima tersebut, menjadi tranding topik di Sosial Media atas ingkar janji yang dirasakan masyarakat yang belum ditepati oleh Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri. 

Demikian yang disampaikan oleh Edi Mukhlis, wakil rakyat Kabupaten Bima dapil wilayah Kecamatan Langgudu di kantornya, Selasa (30/6/2020) saat menanggapi aksi menginap warga yang menduduki kantor orang nomor satu di Kabupaten Bima itu.

Edi Mukhlis mengatakan, aksi yang dihajatkan oleh banyak warga Langgudu tersebut, mesti disikapi serius oleh Bupati Indah Damayanti Puteri (IDP) dengan meminta maaf dan disampaikan bahwa pada tahun anggaran 2021 tutuntan massa aksi tersebut akan dimasukkan secara pasti dalam APBD untuk direalisasikan.

"Sederhana solusinya dari aksi warga Langgudu ini. Bupati turun dihadapan warga yang demo,  minta maaf dan memastikan pada 2021 akan direalisasikan," ujarnya.

Ketua Komisi III yang membidangi Pembangunan ini manambahkan, bahwa selama kurun waktu 4 tahun terkahir ini, keberpihakan anggaran yang dikucurkan pemerintah memang minim, terutama terkait infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah selatan Kabupaten Bima.

"Jadi wajar saja masyarakat berteriak  dan menjerit, berharap ada kebaikan dari pemerintah terhadap pembangunan di wilayahnya," tuturnya

Mestinya, kata dia, kalau pemerintah peduli dan memiliki visi membangun dengan melihat potensi dan prospek yang ada di wilayah Langgudu Selatan khususnya, maka penggelontoran anggaran Rp5 miliar per tahun saja, menjadi logis dan tepat dalam memahami karakter pembangunan.

Sebagai wakil  rakyat, sambung dia, setiap rapat selalu menekankan bahwa Langgudu bagian selatan harus dijadikan primadona baru dalam menyongosong tatanan ekonomi dan pariwisata yang menjanjika. Tentu jalan dan jembatan sebagai akses pertumbuhan ekonomi, diperhatikan sungguh-sungguh.

"Kalau jalan bagus dampak positifnya, akselerasi pertumbuhan ekonomi menjadi meningkat siginifikan. Semisal sargasum dan rumput laut dan destinasi wisata yang cukup menjanjikan yang adanya di wilayah laut langggudu," jelasnya, seraya  mengeluhkan, teriakan dirinya selama ini nyaris tidak pula ditanggapi pihak eksekutif di Pemerintah Kabupaten Bima.

"Berbagai potensi inilah yang disayangkannya. Padahal income sebagai pendapatan daerah yang menjanjikan ada di wilayah Langgudu," sambungnya.

Edi merinci, keberadaan Pantai Wane, Pantai Rontu, pantai Sera Nae, Pantai Woro teritengrasi menjadi satu kawasan yang potensial dengan pulau Nisa Sura dan pulau Nisa Bea yang selama ini tidak satu senpun kberpihakan anggaran daerah dalam penataannya.  

Dari tahun ke tahun kepada TAPD dan Bupati, sambungnya, perbaiki jalan itu selalu didengungkan. Jika saja akses infrastruktur jalan dan jembatan itu terbangun, maka berbagai geliat ekonomi kelautan dan pertanian serta pariwisata dengan berbagai destinasinya, menjadi potensi yang  menjanijikan.

"Jadi wajar masyarakat turun aksi hingga nginap. Karena tidak adanya keberpihakan dan pedulinya pemerintah," katanya seraya meyakini aksi itu tidak ada yang menunggangi, 

Ia menegaskan, tidak ada provokasi apalagi menggiri dan mempolitisasinya. Itu murni aksi kekecewaan yang lahir dari hati terdalam masyarakat sendiri. (RED)

Related

Pemerintahan 690112740898178209

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item