Pemuda Asal Lombok, Meninggal Tanpa Sanak Saudara di Kos-kosan Dara
https://www.metromini.info/2020/06/pemuda-asal-lombok-meninggal-tanpa.html
 |
| Jenazah almarhum saat disemayamkan di kamar kosnya di Kelurahan Dara, Senin (29/6/2020) pagi ini. METEROmini/Azhar |
KOTA BIMA - Seorang penghuni salah satu kamar di kos-kosan yang ada di Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima bernama Anwar Syahputra meninggal dunia, Senin, 29 Juni 2020 sekitar pukul 02:00 WITA di Rumah Sakit Umum Kota Bima.
Menurut keterangan seorang warga Dara, Nasarudin mengungkapkan, keseharian pekerjaan almarhum ini sebagai seorang terapis. Dia sudah menetap di kos-kosan yang di RT 04/02 sejak sembilan bulan yang lalu.
"Korban selama di Bima hidup sendirian di kos. Dan pekerjaannya diketahui seorang terapis oleh warga di Dara," ungkap Nasarudin, Senin (29/6/2020) pagi ini.
Diterangkannya, dua hari yang lalu, almarhum jatuh sakit dan mungkin karena tak ada biayanya, hingga almarhum hanya berdiam diri saja di kamar kosnya. Tapi, melihat kondisi almarhum yang sakitnya kian parah, ia pun membawanya ke Puskesmas Paruga sekitar pukul 20:00 WITA semalam.
"Saat kami bawa almarhum semalam, sempat ditolak oleh pihak Puskesmas Paruga dan dianjurkan untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Kota Bima. Kami pun membawanya ke sana semalam tanpa surat rujukan," kisahnya.
Lanjut dia, setelah dirawat di RS Kota Bima, sekitar jam dua dini hari tadi korban diketahui meninggal dunia dan dibawa oleh pihak RS kembali ke kos-kosannya di Dara.
"Idealnya, kalau ada yang meninggal pihak RS menyerahkan sampai ada pihak keluarga yang datang ke RS. Tapi, almarhum tidak diperlakukan seperti itu. Pihak RS, setelah almarhum meninggal malah dipulangkan ke kosnya di Dara dini hari lagi," ujarnya.
Kata dia, pagi ini sudah ada pihak Babinsa dan juga Ketua Paguyuban Lombok yang sudah mengabarkan keluarga almarhum di Kelurahan Pagesangan Barat, Kota Mataram-Lombok.
Terpisah, di tempat duka, Ketua Paguyuban Lombok H. Anhar mengaku pihak keluarga almarhum di Mataram sudah mengetahui kabar duka ini. Dan saat ini, mayat almarhum sudah dalam penanganan yang baik. (RED)
Menurut keterangan seorang warga Dara, Nasarudin mengungkapkan, keseharian pekerjaan almarhum ini sebagai seorang terapis. Dia sudah menetap di kos-kosan yang di RT 04/02 sejak sembilan bulan yang lalu.
"Korban selama di Bima hidup sendirian di kos. Dan pekerjaannya diketahui seorang terapis oleh warga di Dara," ungkap Nasarudin, Senin (29/6/2020) pagi ini.
Diterangkannya, dua hari yang lalu, almarhum jatuh sakit dan mungkin karena tak ada biayanya, hingga almarhum hanya berdiam diri saja di kamar kosnya. Tapi, melihat kondisi almarhum yang sakitnya kian parah, ia pun membawanya ke Puskesmas Paruga sekitar pukul 20:00 WITA semalam.
"Saat kami bawa almarhum semalam, sempat ditolak oleh pihak Puskesmas Paruga dan dianjurkan untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Kota Bima. Kami pun membawanya ke sana semalam tanpa surat rujukan," kisahnya.
Lanjut dia, setelah dirawat di RS Kota Bima, sekitar jam dua dini hari tadi korban diketahui meninggal dunia dan dibawa oleh pihak RS kembali ke kos-kosannya di Dara.
"Idealnya, kalau ada yang meninggal pihak RS menyerahkan sampai ada pihak keluarga yang datang ke RS. Tapi, almarhum tidak diperlakukan seperti itu. Pihak RS, setelah almarhum meninggal malah dipulangkan ke kosnya di Dara dini hari lagi," ujarnya.
Kata dia, pagi ini sudah ada pihak Babinsa dan juga Ketua Paguyuban Lombok yang sudah mengabarkan keluarga almarhum di Kelurahan Pagesangan Barat, Kota Mataram-Lombok.
Terpisah, di tempat duka, Ketua Paguyuban Lombok H. Anhar mengaku pihak keluarga almarhum di Mataram sudah mengetahui kabar duka ini. Dan saat ini, mayat almarhum sudah dalam penanganan yang baik. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.