Anak Muda Desa Bajo Harap Pemda Dukung Pengembangan Destinasi Wisata di Pulau Kambing

Suasana malam di Pulau Kambing saat ini. METEROmini/Dok

KABUPATEN BIMA – Pulau Kambing atau yang dikenal warga di Bima dengan Sebutan "Doro Nisa" keberadaannya selama ini memang sebagai kawasan yang mati suri tak berpenghuni. Letakny di tengah perairan laut yang ada antara wilayah Kota dan Kabupaten Bima ini dulu pernah dimanfaatkan sebagai satu kawasan wisata di era kepemimpinan Mantan Bupati Bima, Drs. H. Zainul Arifin.

Namun, setelah kepemimpinan Mantan Bupati itu pun berakhir, sudah belasan tahun keberadaan Pulau Kambing tak lagi menjadi daya tarik wisatawan baik lokal maupun dari luar daerah Bima.

Padahal, pulau yang berada di teluk Bima ini punya potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata. Tak ayal, Pulau Kambing menyuguhkan pemandangan yang menenangkan mata dengan segala keindahannya. Seperti sunrise, padang gunungnya dan pemandangan lautnya. Di sana pun konon terpendam arkeologi sejarah yang pernah ditemukan oleh warga. 

“Ada makam di Pulau Kambing dan juga misteri pulaunya dulu yang konon untuk menghalangi pandangan bagi penjajah kolonial Belanda dan Jepang yang datang melalui teluk Bima untuk melakukan kegiatan invansinya di Bima," kisah Aziz, seorang guru yang tinggal di Desa Bajo, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, Sabtu (27/6/2020).

Seorang pemuda di Desa Bajo, saat ini sedang memoles keberadaan Pulau Kambing untuk bisa menjadi kawasan wisata yang harapannya akan sangat ramai dikunjungi pengunjung nantinya. Kegiatan memoles Pulau Kambing ini diinisiasi  oleh Pemuda Peduli Pariwisata (PELITA Doro Nisa) Desa Bajo. 

Salah seorang anggota PELITA Doro Nisa, Ardiansyah mengaku, bersama rekan rekannya sudah membersihkan kawasan wisata yang nyaman saat pengunjung  ingin berwisata di Pulau Kambing.  

"Kami membersihkan semak-semak yang di pinggir pantai. Membuat taman dengan konsep warna-warni. Kami juga membuka jalur pendakian bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana puncak Pulau Kambing," ungkapnya.

Diakuinya, wajah Pulau Kambing sudah indah. Orang-orang  yang ingin menikmati kombinasi keindahan gunung di tengah laut bisa datang untuk berwisata dengan menggunakan transportasi laut pastinya. 

"Kami juga sudah membuat warung kopi di sana untuk pengunjung yang ingin menikmati kopi sambil menikmati senandung angin dan indahnya laut biru," ujarnya.

Ia menambahkan,  untuk mendorong menghidupkan kembali Pulau Kambing sebagai satu destinasi wisata yang tentu akan  menopang perekonomian rakyat, menekan angka pengangguran, hal ini harus ada dukungan penuh dari masyarakat lain dan yang terutama adalah pemerintah.

“Pulau Kambing ini kawasan destinasi wisatawan yang strategis. Orang bisa sudah sangat akrab dengannya. Tapi sayang potensinya yang berada di tengah laut dan mudah dikunjungi ini tak dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama kaum muda di lingkar keberadaan Pulau Kambing ini," jelasnya.

Diakuinya, animo masyarakat Bima untuk  mencari tempat wisata atau sekedar melepas lelah (refreshing), setelah beraktivitas pada pekerjaannya sangatlah tinggi minat dan inginnya. Untuk itu, kata dia, upaya dalam menata Pulau Kambing saat ini, semoga saja dilihat dan dibantu oleh dinas terkait yang ada di Pemkab dan Pemkot Bima.

Kata dia, pihaknya akan tetap optimis untuk  mendorong wisata Doro Nisa sebagai ikon wisata baru untuk peningkatan kreativitas dan pendapatan kaum muda khususnya yang ada di Desa Bajo.

"Kami tentu sangat berharap dukungan dari Pemda.  Dan bagi pengunjung tidak perlu khawatir untuk transportasinya. Dari Kota Bima maupun Kabupaten Bima sudah tersedia alat trasportasi dengan menggunakan boat. Ongkosnya pun tidak terlalu mahal dan hanya memakan waktu sekitar 10-15 menit saja," tandasnya. (RED)

Related

Kabar Rakyat 6503657196443713104

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item