Dinilai Memaksa Kehendaknya, Ekawana Pemilik Patung Wane Disorot Warga

Keberadaan salah satu patung di Wane yang didemo FUI Bima, Senin, 9 Maret 2020. METEROmini/Dok 
KABUPATEN BIMA - Polemik keberadaan patung-patung dewa yang ada di Pantai Wane, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima masih menuai sorotan dari kaum muslim di Kabupaten Bima. Sebelumnya, FUI Kabupaten Bima mendemo Bupati Bima mendesak agar keberadaan patung di wilayah Pantai Wane itu dibongkar oleh pemerintah. 

Namun, dari hasil instruksi Bupati Bima setelah menggelar pertemuan. Melalu Kabag Humas setda Kabupaten Bima Candra mengungkapkan, hasil putusan dari instruksi Bupati salah satunya merekomendasikan agar pemilik patung yang ada di lahan pribadi untuk memagari tanahnya. Tentu saja, keputusan Pemerintah Kabupaten Bima tidak memuaskan bagi sebagian pendemo yang tergabung dalam FUI Bima tersebut. 


Seorang warga di Bima, Ikram El Sila mengungkapkan, gara-gara sikap memaksakan kehendaknya satu orang pemilik patung, kondisi di Bima menjadi instabilitas. Intinya, jika Bupati tak mengindahkan tuntutan dari FUI Bima, aksi ini akan terus berlanjut dan bahkan pihaknya tidak segan segan untuk menurunkan massa yang lebih besar saat aksi yang ke dua nantinya.

"Jika Bupati tak mengindahkan tuntutan FUI Bima, aksi kami akan terus berlanjut dan lebih besar untuk jilid dua nanti," ujar Ikram dalam seruannya, belum lama ini. 
Ia mengatakan, pariwisata itu milik masyarakat Bima yang semestinya mencerminkan budaya dan kearifan lokal. Pihaknya tidak ingin pariwisata lain yang kebanyakan mengundang maksiat seperti munculnya kasus di Senggigi tentang adanya penari telanjang remaja. 

"Kondisi patung itu jelas-jelas melanggar aturan dan yang jelas melanggar budaya dan kearifan lokal kami di Bima," tandasnya. 

Kata dia, Pak Ekawana selaku pemilik patung dan sebagai aparat penegak hukum seharusnya lebih mengedepankan terbinanya stabilitas di daerah ini. Beliau tak boleh memaksakan kehendaknya. 

"Jangan berlindung dibalik ketidakberdayaan pemimpin daerah kami karena beliau adalah perempuan. Sampai kapanpun kami akan berjuang soal ini. Mari hidup dan selamatkan budaya Bima," ajaknya.

Senada dengan Ikram, akun Gamis Bima menyatakan, walau matahari di tangan kiri, bulan di tangan kanan, pihaknya tidak akan berhenti melakukan aksi penolakan patung di Pantai Wane. 

Di sisi lainnya, pemilik Patung, Ekawana yang juga kini menjabat sebagai Direktur di Ditreskrimsus Polda NTB, masih dikonfirmasi lanjut terkait sorotan warga ini. (RED)

Related

Kabar Rakyat 4908131295459127182

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item