Curahan Hati Guru Honorer di Sanggar Meminta Agar Lebih Diperhatikan Pemerintah

Para guru honorer di Kecamatan Sanggar. METEROmini/Dok
KABUPATEN BIMA -  Seorang guru mencurahkan isi hatinya melalu status Facebook dengan nama akunnya Kamil Putra Oi Ncama. Dia menuliskan, selama 10 Tahun lebih telah mengabdi sebagai guru honorer di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Sanggar, Kecamatan Sanggar,  Kabupaten Bima. 

Kamil mengungkapkan, selama menjadi guru Hhonorer, banyak suka maupun duka yang ia lalui bersama rekan-rekannya. Bahkan ia sempat putus asa menjadi seorang guru honorer. Namun,  rasa itu hilang setelah mengingat perjuangan orang tuanya yang menguliahkan dia hingga menjadi seorang sarjana. 

"Sudah kurang lebih 10 tahun saya jadi seorang guru honorer. Suka dan duka sudah kami lalui silih berganti. Terkadang ada perasaan jenuh yang ada di benak kami dan juga timbul rasa bosan serta ingin beralih Profesi. Namun, rasa itu hilang ketika kami mengingat pengorbanan orang tua kami, sehingga sampai saat ini kami bisa memiliki gelar sarjana. Dan rasa jenuh dan bosan itu pun hilang ketika kami melihat dan bercanda tawa bersama siswa-siswa kami," tulis Kamil di status Facebooknya Minggu, 12 Januari 2020.

Lanjut Kamil dalam tulisannya,  ia mempertanyakan nasibnya selama ini. Sebab belum ada pertahatian dari Pemerintah Daerah yang cukup peduli atas keberadaan guru honorer di Sanggar. Ia pun bertanya, apa keberadaan guru honorer masih dianggap di dunia pendidikan yang ada di Kabupaten Bima?

"Ya Allah, apakah kami masih punya arti di dunia pendidikan ini? Apakah kami masih punya peranan di dunia pendidikan sekarang? Dan seberapa dibutuhkannya kami bagi dunia pendidikan yang ada di Kabupaten Bima? Dan apakah salah ketika kami mempertanyakan hal ini?," tulis dia dengan penuh tanda tanya. 

Ia berharap, Pemerintah Daerah membuka mata hatinya untuk  melihat dan melirik keberadaan guru honorer wilayah Kabupaten Bima, khuhusnya keberadaan guru honorer di SMPN 2 Sanggar. Sebab selama jarang pernah diperhatikan. 

"Ya Allah, harapan kami, ketuklah hati pemerintah untuk menoleh dan melirik kami. Janganlah ada tirai yang menghalangi pandangan mereka agar bisa melihat apa yang kami rasakan. Kabulkanlah ya rabb. Amiiin Ya Rabbal Alamin," harap dia menutup curhatannya. (RED)

Related

Pendidikan 936633387844368026

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item