Y dan LM Bantah Ada Hubungan Spesial
https://www.metromini.info/2019/12/y-dan-lm-bantah-ada-hubungan-spesial.html
Status milik LM yang membantah adanya hubungan spesialnya dengan Y. METEROmini/Dok |
KOTA BIMA - Dugaan perselingkuhan yang berujung pada penggrebekan yang terjadi di salah satu kos-kosan di Kelurahan Lewirato, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Selasa, 10 Desember 2019 malam berujung pada pengaduan polisi yang diadukan oleh Suami LM di Mapolres Bima Kota.
Sebelumnya, Suami LM yang juga warga asal Kabupaten Dompu yang berstatus PNS menggrebek istrinya di kos milik Y.
Suami LM yang diketahui bernama Awal itu pun langsung melaporkan masalah ini ke Mapolres Bima Kota. Sementara Y dan LM sebagai terlapor telah memberikan keterangan di Unit PPA Reskrim Polres Bima Kota hari ini dan saat ini sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
Menanggapi hal tersebut, Y yang juga pimpinan salah satu media online di Bima membantah tudingan adanya perselingkuhan maupun dugaan perzinahan yang dilakukannya dengan LM, wanita asal Kabupaten Dompu. Saat di Mapolres Bima Kota, Y menceritakan, awal mengenal LM melalui teman wanitanya. Ia pun tak mengetahui kalau LM berstatus istri orang.
"Saya kenal LM melalui teman wanita saya. Dan statusnya sebagai istri orang baru saya tahu saat suaminya datang di kamar kos milik saya, kemarin. Dan saya juga baru kenal dengan wanita asal Kabupaten Dompu ini," ujar Y, Rabu, 11 Desember 2019.
Y menegaskan, tak ada hubungan spesial dirinya dengan LM. Kemarin, saat LM datang ke Bima awalnya dia berencana bertemu dengan teman wanitanya ke Bima. Saat di Bima, ternyata Bis yang ditumpanginya terlambat sehingga tidak bisa ketemu dengan temannya.
Setiba LM di terminal, sambung Y, ia ditelpon oleh LM dan menjemput LM di terminal. Mereka mampir di salah satu toko membeli rokok dan setelah itu baru ke kost. Setiba di kos, ia pun menyuruh LM untuk istrahat, sementara Y keluar untuk pergi isi bensin mobilnya.
Lanjut dia, setelah mengisi bensin Y kembali ke kosnya. Karena merasa lapar, LM meminta Y untuk membelikan nasi dan pembalut. Oleh Y, dia memanggil ojek dan pergi bersamanya, sementara mobilnya diparkir di sekitar kosan.
“Setelah membeli Nasi dan Pembalut. Y pulang menuju kosnya. Dan memang saat sampai di kos saya merasa ada yang mengikuti dari belakang,” ujar dia.
Setelah di kamar kos, kata dia, beberapa detik kemudian ada yang mengetuk dan ia pun membuka pintu kamar kos. Ternyata yang datang adalah Bhabinkantikmas Kelurahan Lewirato dan menayakan tentang keberadaan perempuan.
“Saya jawab ada saat itu. Dan tiba-tiba terjadi keributan antara LM dengan lelaki yang baru saya tahu adalah suaminya. Sementara oleh Bhabin, saya disuruh keluar kamar dan mereka seperti menginterogasi LM saat itu,” kisahnya.
Ia menambahkan, karena tidak ada solusi dan keributan tak menemukan titik temu masalah ML dan suaminya, akhirnya Babinkantikmas menyarankan untuk menyelesaikan masalah ini di kantor Polres Bima Kota.
Ia pun mengatakan, tuduhan suami LM yang mengatakan Y dan LM berada di dalam kamar selama 1 jam dibantah keras olehnya.
“Tidak benar saya berduan di dalam kamar selama 1 jam, yang ada hanya 1 menit saja atau beberapa detik saja. Dan tuduhan perzinahan sebagai mana isu yang beredar itu juga tidak benar. Seperti itu kejadian yang ada. Dan yang benar saya hanya membantu LM selama dia ada di Bima,” tutup Y.
Terpisah, LM yang ditemui di depan ruang Unit PPA Polres Bima Kota pun membantah dirinya melakukan perselingkuhan atau pun perzinahan sebagaimana yang tersebar dalam berita online yang ada di Bima.
“Saya hanya minta bantu ke Bang Y, dan selebihnya tidak ada hubungan apapun antara kami. Dan memang saya dan suami saya ada masalah sebelumnya. Dan saya pun pernah melaporkan kasus perselingkuhan suami saya di Polres Dompu,” ujar dia.
“Kasus ini, hanya cara suami saya untuk mencari kesalahan saya saja. Tuduhan perzinahan dan perselingkuhannya tidak mendasar dan saya juga memang baru kenal dengan Bang Y dan sengaja ke Bima awalnya dengan teman-teman perempuan saya, namun karena ketinggalan karena itu saya memang meminta bantu Bang Y menjemput saya,” tambah dia.
Di sisi lain, pihak Polres Bima Kota melalui salah satu penyidiknya mengatakan, kasus ini belum bisa diberikan penjelasannya kepada media.
“Kami akan gelar perkaranya dulu, baru dikabarkan pada teman-teman media,” ujar seorang penyidik di depan ruang Unit PPA, sore tadi. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.