Diduga Kunci Jawaban Bocor, Peserta Minta Tes Perangkat Desa Tolo Uwi Diulang
https://www.metromini.info/2019/11/diduga-kunci-jawaban-bocor-peserta.html
Lembaran Jawab yang diduga bocor. METEROmini/Dok
KABUPATEN Bima - Pelaksaan Seleksi Perangkat Desa yang di laksanakan di Desa Tolo uwi Kecamatan Monta Kabupaten Bima dinilai bermasalah oleh Peserta yang mengikuti Tes seleksi Rabu, 30 November 2019 lalu
Hal itu di ungkap oleh salah satu peserta Ardiansah Putra, pada Media METEROmini Kamis, (7/11) dikatakannya, disaat seleksi perangkat desa bulan Oktober lalu ada 16 orang yang mengikuti tes seleksi Perangkat Desa.
"Jumlah pesertanya 16 orang terdiri dari 7 orang untuk Sekretaris Desa: Irman Adam, Umar H. Yunus, Muhamad Sahlan, Hamzah AB, Fad'ah, Abdullah, Ardiansah Putra. Sedang untuk 6 orang Tes seleksi Kaur Umum: Masniwati, Safrin, Nurhidayatullah, Mijuburrahman, Junaedin, Safrudin, dan 3 orang untuk kepala dusun: Mukhlis, Mustakim dan Edy," jelas dia.
Menurutnya, dari hasil seleksi saat itu, ada banyak masalah dari hasil tes seleksi dilaksanakan bulan oktober lalu, karna kejanggalan yang dilihat.
"Soal seleksi 3 perangkat desa kenapa harus disamakan.padahal secara fungsi dan tugas ketiga perangkat desa trsebut mmliki tingkatan-tingkatan yang berbeda-beda," menurutnya.
Ia juga mengakui, pada proses seleksi berlangsung ada beberapa kunci jawaban yang beredar untuk keuntungan peserta lain.
"Ditemukan kunci jawaban yang tersusun rapi hal ini mengindikasikan kesengajaan oleh pihak yang bermain untuk memudahkan bebrapa peserta yang bermain menghafalnya," ungkap dia.
Ia juga menilai, dari hasil pemeriksaan hasil tes saat itu, ada banyak nilai yang dianggap tidak sesuai kemampuan peserta yang lolos.
"Ditemukan bahwa ada 3 peserta yang lolos dengan poin yang kami rasa abnormal, 98, 99 dan hingga 100, Panitia tidak melalui tahapan2 musyawarah dgn peserta dalam melaksanakan kegiatan seleksi," ungkap dia.
Merasa kecewa dengan hasil tes itu, Dia dan bersama peserta lain langsung melaporkan ke pemerintah Daerah untuk mengadukan masalah itu.
"Sudah kami laporkan secara resmi,tembusan sampai Bupati dan DPMDes masalah itu," terangnya.
Tidak puas dengan laporan yang disampaikan terhadap Bupati Bima, Senin, (11/11) bersama Puluhan Masyarakat Tolo Uwi melakukan Demontrasi didepan Kantor DPMDes Kabupaten Bima untuk meminta Bupati Bima dan juga DPMDes untuk dilakukan Seleksi ulang.
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan (Korlap) Hamzah meminta pemerintah Daerah melalui Bupati dan DPMDes untuk segera melakukan seleksi ulang, karna dinilai hasil tes itu melanggar aturan.
"Kami minta kepada Bupati Bima dan maupun DPMDes untuk melakukan penyeleksia ulang terkai persoalan itu," kata dia.
Menurutnya, seleksi yang dilaksanakan bulan lalu itu cacat secara hukum. Karna kunci jawaban telah bocor dan kunci jawaban pada saat itu hanya di peruntungkan oleh beberapa peserta yang ikut seleksi Perangkat Desa.
"Kami mengindikasikan adanya kecurang didasarkan atas beberapa temuan dan fakta yang terjadi di lapangan," ungkapa dia.
Menanggapi masalah itu, Kepala DPMDes yang minta keterangan oleh beberapa awak media, mengakui, pelaksanaan perangkat Desa Bulan Oktober lalu di ikuti oleh 16 peserta. Tes tesebut peserta yang ikut dibagi menjadi tiga golongan perangkat. Saat itu juga peserta yang mengikuti Tes menilai ada pelanggaran yang dilakukan panitia,
"Seleksi untuk Perangkat Desa. Untuk Tiga Perangkat, kepala dusun, sekdes dan KUR, yang menurut hasil penenilaian mereka ada indikasi kecurangan, ada indikasi kebohongan, mereka sampaikan itu dengan satu harapan ada sikap tegas dari Bupati untuk melakukan klarifikasi mendalam," Jelasnya seusai audensi dengan Massa Aksi di Ruangan Kerjanya, senin, (11,11)
Dikatanya juga, kedatangan para massa aksi di DPMDes meminta seleksa Perangkat Desa itu yang dilaksanakan bulan lalu untuk dilakukan uji ulang. Saat ini, melalui Sekretatis Daerah, Pemerintah sudah lakukan rapat dan untuk dilakukan pemeriksaan pada persolan yang di sampaikan masyarakat saat ini.
"Mereka minta lakukan uji ulang. Sementara ini keputusan rapat bersama sekda kemarin sesuai saran bupati juga, sudah menfonis juga Ispektoral agar segera melakukan pemeriksaan," ungkapnya.
Dia Tegaskan, pada persolan ini, Pemerintah masih menunggu hasil pemerisaan yang dilakukan oleh Dinas terkait. Kalau pun benar sesuai dari lapor Warga pastinya tetap dilakukan Tes ulang.
"Kalau hasil LHP ini benar sperti di laporkan oleh pihak ini, tidak ada alasan harus di uji ulang," (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.