Diduga Dana Prestasi LSI Dipotong, Keluarga Izmal Kecewa Dengan Dinas Dikbudpora
https://www.metromini.info/2019/10/diduga-dana-prestasi-lsi-dipotong.html
Izmal Maulana (berbaju putih) dan Pihak Kelurga menndatangi Kantor Dikbudpora Kabupaten Bima. METEROmini/Dok
KABUPATEN BIMA - Dana prestasi
Liga Siswa Nasional (LSI) Rp2 juta di duga di potong oleh Kasi Olahraga Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima. Uang sebesar Rp2 juta itu hanya di berikan Rp900 ribu oleh dinas terkait.
Dana tersebut, seharusnya diterima oleh Izmal Maulana tampa harus ada pemotongan sepeserpun oleh dinas. Hal ini di ungkap oleh Zunaidin yang menanyakan sisa uang prestasi tersebut, seharusnya uang tersebut berikan sesuai hak siswa yang berpretasi yang masih duduk di kelas III SMPN 1 Woha itu.
Ia menjelaskan, pada saat pertemuan di ruangan kerja Kasi Olahraga beberapa hari lalu, jumlah nominal uang yang di terima oleh siswa terbaik sebesar Rp2 juta yang tertera di buku. Tapi, uang yang menjadi hak siswa itu hanya diberikan sebesar Rp900 ribu.
"Seharusnya Kasi olahraga tidak bisa melalukan hal seperti itu, apalagi memotong hak siswa yang berprestasi saat ini. Masa uang sebesar Rp2 juta hanya di kasih hanya Rp900 ribu? ini sama halnya perampasan hak orang apalagi ini siswa berprestasi," jelasnya senin, 14 oktober 2019.
Menurut dia, sebagai pihak keluarga dirinya merasa kecewa adanya pemotongan yang dilakukan oleh dinas. Seharusnya, pelajar yang berprestasi di Kabupaten Bima harus diberikan motivasi sehingga kedepannya lebih semengat lagi untuk meraih prestasi yang lain.
Menurut dia, sebagai pihak keluarga dirinya merasa kecewa adanya pemotongan yang dilakukan oleh dinas. Seharusnya, pelajar yang berprestasi di Kabupaten Bima harus diberikan motivasi sehingga kedepannya lebih semengat lagi untuk meraih prestasi yang lain.
"Tentu kami merasa kecewa dengan apa yang di lakukan Kasi olahraga. Sebagai siswa yang berprestasi terbaik, seharusnya hal yang merugikan seperti itu tidak di lakukan olej mereka," terang dia.
Ia mengungkapkan, Sebelumnya sempat melakukan pertemuan dengan kepala Dinas untuk membahas persoalan itu. Tapi, saat itu dinas menawarkan uang itu sama pihaknya tapi tolak.
"Kami juga menemui Kadis Dikbudpora diruangannya berjanji menyelesaikan namun tidak ada kepastian karna diyakini belum ada. Namun, selang berapa jam kami ditawari untuk diberikan secara utuh uang Rp2 juta namun kami menolaknya," ungkapnya.
Hingga berita ini ditayakan Kasi Olahraga maupun Kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten Masih diupayakan Konfirmasi. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.