Turis di Bandara Bima Diduga Dipalak, Heboh di Sosmed
https://www.metromini.info/2019/06/turis-di-bandara-bima-diduga-dipalak.html
Oknum penyedia jasa atau Porter yang diduga memalak Wisatawan yang datang di Bandar Udara Muhammad Salahudin Bima, yang videonya diunngah warganet, belum lama ini. METROMINI/Dok |
KABUPATEN BIMA - Seorang netizen melalui akun Facebooknya bernama Firman Syamsuddin yang menandai lebihd ari 50 akun Facebook lainnya mengungkap dugaan tindakan aksi pemalakan yang dilakukan oknum porter atau penyedia jasa yang bekerja di Bandar Udara Sulatan Muhammad Salahudin Bima, belum lama ini.
Firman mengunggah video yang berdurasi 23 detik itu dengan merilis status sebagai berikut:
"TOLONG SEMPATKAN WAKTUNYA MENONTON, Beginilah cara Porter BANDARA di BIMA meminta jata uang tampa bekerja kepada turis/wisatawan LAKEY di DOMPU, Bahkan kita juga yang orang local diperlakukan seperti ini. Saya rasa ini sangat tidak nyaman..!!," tulis dia, Kamis, 6 Juni 2019 di lini masa akun Facebooknya.
Akibat unggahan tersebut, beragam komentar pun ditanggapi Netizen lainnya. Akun Ncuhii Mbozo Marewo menuliskan, "Ini sdh merusak citra wisata bima...".
Sementara itu, Kusdidik Hari Santoso menanggapi, "Inilah orang yg merusak nama indonesia khususx di bima. Smg petugas cepat bertindak biar gk menjamur.demi kenyamanan orang wisata ke bima," ungkap dia,
Syarif Almubarak mengungkapkan, saat potensi wisata dirusak sama orang-orang yang punya tanggung jawab. "Bima Ramah jadi slogan yang tidak membumi," cetusnya.
Olfira mengatakan, motto kita orang Bima jangan diabaikan. Bersuara dari yang atas dan bawah tentang motto hidup "MAJA LABO DAHU" ( Malu dan Takut).
"Kalau kita tidak berpikir panjang apa yang kita perbuat.. Bisa-bisa pasti dosa. Merugikan keluarga dan nama baik bandara, Ini nmx maling depan mada. Kenapa itu yg melihat tdk menegur. Kmn amar maruf nahi mungkar kita orang Bima. Terlalu berani dan tak ada takutnya, akhirnya bertikai saling hantam dan masuk penjara. Rugi saja yang ada," jelas dia.
Berbeda dengan nada Netizen lainnya. Warga Bima yang tinggal di Pulau Sumba mengomentari, sekali-kali datang dan liat bagaimana orang sumba di NTT. Mereka memperlakukan para tamu dan pendatang di kampung mereka Ibaratkan raja. Tidak salah Sumba jadi daerah wisata yang mulai mendunia..
"Perjalanan di Sumba aman dan ngak ada yang suka palang jalan. Tak ada rampok dan jambret terhadap para pendatang, karena di Sumba tidak mengenal preman. Kalaupun ada kejadian-kejadian aneh ngak lama ketangkap," cetusnya.
"Kapan majux kalau bgtu trus.. Itu pihak pemerintah daerah tegur dong. jangan di biarkan orang2 sprti itu bebas berkeliaran...kamu g iri dgn perkembngan daerah lain.... Kamu g malu???? Sya aja malu liat gayax kalian y sok jdi preman kelaparan," tambah dia penuh sinisnya.
Sementara itu, pihak oknum penyedia jasa atau porter yang ada dalam video yang bekerja di Bandara Bima maupun pihak Pengelola Bandar Udara Sultan Muhammad Salahudin Bima, masih dikonfirmasi terkait video yang beredar seperti di bawah ini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.