Mengngagetkan! Tamasya ke Pantai Pink, Pegawai BRI Bima, Pulang Tak Bernyawa
https://www.metromini.info/2019/04/mengngagetkan-tamasya-ke-pantai-pink.html
Setiawan Adhar, pegawai BRI Bima yang dikabarkan meninggal dunia saat tamasya ke Pantai Pink, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Rabu, 3 Maret 2019. METROMINI/Dok |
KOTA BIMA - Kabar duka diterima istri dan buah hatinya, Aviev Ahmad, saat mendengar kabar suaminya meninggal dunia saat bertamasya bersama teman-temannya di Pantai Pink. Almarhum bernama Setiawan Adhar adalah aeorang pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Bima. Ia meninggal dunia saat bertamasya ke Pantai Pink, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Rabu, 3 April 2019 yang diduga karena jantungan.
Seorang temannya, Efen R menceritakan, kematian Adhar sungguh mengagetkan dan mencengangkan bagi yang mengenal almarhum. Sebab, kematiannya yang mengagetkan ini saat almarhum pergi bertamasya ke Pantai Pink, di Kecamatan Lambu. Ia menduga, kematiannya sebagaimana dari keterangan pihak yang melayat ke rumah duka, diduga almarhum mengalami jantungan dan meninggal seketika.
"Belum ada keterangan pasti terkait sebab kematian Adhar. Tapi dari cerita pihak keluarganya diduga mengalami jantungan saat bertamasya di Pantai Pink, kemarin," ucap Efen, Kamis, 4 April 2019.
Efen menceritakan, dari rumor yang didengarnya. Sebelum meninggal, almarhum kebelet ingin buang air di kawasan Pantai Pink. Dan melihat salah satu pohon di sana, almarhum membuang hajatnya di sana. Dan saat berdiri, almarhum terlihat kurang fokus.
"Dari cerita yang saya dengar. Awalnya dia kebelet pipis dan pergi buang air di bawah sebuah pohon. Saat itu dia terlihat berdiri kurang fokus, sehingga beberapa saat kemudian ia tiba-tiba berbalik arah dan menjauhi pohon tersebut padahal buang hajatnya belum selesai," kisah Efen kakak kelas Adhar setahun di SMAN 1 Kota Bima anggkatan 2001 itu.
Lanjut dia, almarhum saat membuang hajat sempat menceritakan kepada temannya. Kata almarhum, dia melihat banyak ular yang berkumpul di bawah pohon tersebut. Dan setelah menceritakan hal aneh yang dilihatnya, almarhum istirahat dan berbaring hingga dikira ketiduran di lokasi Pantai Pink tersebut.
"Setelah menceritakan hal yang dilihatnya kepada rekannya. Almarhum pun terlihat tiduran dan ternyata, saat itu almarhum menghembuskan nafasnya terakhir yang terakhir saat itu," tutur dia.
Kata dia, dugaan secara medis almarhum mungkin jantungan, tapi keyakinan kearifan lokal orang bima, mungkin saja diganggu oleh makhluk gaib yang ada di kawasan sana dan yang seperti ini biasa dikenal oleh orang bima yang namanya iso (diganggu makhluk halus).
Kabar kematian Adhar pun viral di sosial media dan ucapan belasungkawa mengalir di beranda akun sosial media milik Adhar. Seorang temannya, El Imran pernah mengisahkan cerita saat almarhum berobat di Surabaya.
"Saya ingat dulu saat almarhum ingin dioperasi di rumah sakit Surabaya. Kuat jiwamu hingga operasi pun tak dilakukan. Saya dan istrimu (Aviev Ahmad) menjagamu di Surabaya, brooo.. Innalillahi wa inna'ilahi raaji'uun.. Selamat jalan sobat, semoga amal ibadahmu diterima oleh Allah SWT.. Aamiin," tulis El Imran di beranda Facebook milik Almarhum, kemarin.
Ucapan belasungkawa diungkapkan banyak netizen untuk sosok yang dikenal baik dan pendiam namun sangat peduli itu.
"Innalillahiwainnailahihirojiun, setiap yang bernyawa pasti akan mati, ngak nyangka kamu bisa pergi secepat ini. Yang sabar Kakak Aviev Ahmad, InsyaAllah pasti mendapatkan JannahNya, Aamiin," tulis Athy. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.