Kepala Balai TN Tambora: Saya Minta Maaf, Tidak Ada Maksud Menelantarkan Wartawan
https://www.metromini.info/2019/04/kepala-balai-tn-tambora-saya-minta-maaf.html
Konfrensi pers yang digelar kantor Balai Taman Nasional Tambora (BTNT) di Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Kamis, 4 April 2019. METROMINI/Agus Gunawan |
KABUPATEN BIMA - Kejadian ditinggalnya empat wartawan di tengah hutan lereng Gunung Tambora oleh mobil dinas milik kantor Balai Taman Nasional Tambora (BTNT), Selasa (02/04/2019) lalu. Akhirnya, pihak kantor BTNT menggelar kegiatan konfrensi pers untuk mengklarifikasi persoalan tersebut, di aula Kantor Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Kamis (4/3/2019).
Kepala Balai Taman Nasional Tambora, Murlan Dameria Pane, S.Hut menjelaskan, sebelumnya pada hari Jumat, 28 Maret 2019 lalu, Kepala Desa bersama Sekretaris Desa serta BUMDes berkunjung dan bertemu Kepala Balai TN Tambora. Pada pertemuan tersebut disaksikan pula oleh Kepala Subagian TU, Kepala SPNT Wilayah I serta petugas Resort Piong.
"Maksud kedatangan dan pertemuan itu dalam rangka disampaikannya undangan terkait rencana panen madu alam di Gunung Tambora wilayah KPH Tambora yang dikelola oleh pihak Desa Piong," ucap Murlan.
Kata dia, dalam undangan panen madu alam, rencananya akan dilaksanakan pada hari Selesa, 2 April 2019. Sementara saat itu, menurut informasi dari Kepala Desa akan dihadiri juga oleh pihak Pemkab Bima dan Pemerintah Kecamatan Sanggar serta para pihak lainnya.
Dijelaskannya, pada tanggal 1 April 2019, Kepala Balai TN Tambora melakukan kegiatan pengecekan jalur pendakian piong sebagai persiapan dan sekaligus dalam rangka menyambut rangkaian egiatan Festival Pesona Tambora tahun 2019.
"Saat itu, kami beserta rombongan start dari kantor Resort Piong star pukul 09:30 WITA dan sampai puncak pada pukul 18:00, WITA. Sementara, tanggal 2 April 2019 sekitar pukul 01:30 WITA, kami kembali ke Resort Piong dan menginap di Piong," ujarnya.
Dilanjutkannya, menindaklanjuti pertemuan sebelumnya, Selasa, 2 April 2019 sekitar pukul 09:00 WITA, sesuai kesepakatan Kepala Balai TN Tambora hadir di kantor Desa Piong untuk memenuhi undangan panen madu alam. Pada pukul 10:00 WITA, Kepala Balai TN Tambora ikut serta menuju ke lokasi panen madu alam bersama Kepala Desa Piong dalam satu mobil.
"Sementara staf balai TN Tambora dan beberapa tamu yang tidak bawa kendaraan juga ikut serta diantaranya empat orang wartawan, pihak BUMDes ada di dua kendaraan milik TN Tambora yang lainnya. Dan satu kendaraan trail serta beberapa kendaraan mitra ikut bersama saat berangkat dari Piong," terang dia.
Diakuinya, saat naik ke Gunung Tambora, beberapa kali kendaraan roda 4 kandas dan harus dibantu untuk didorong bahkan harus ditarik menggunakan saling baja agar bisa keluar dari jalan yang menghambat. Akibat kondisi jalan yang kurang baik, perjalanan yang seharusnya 1 jam, faktanya sekitar jam 13:00 WITA, baru sampai di gubuk tempat panen madu.
"Sesampai di lapangan fakta yang didapat lokasi panen madu alam masih harus ditempuh dengan jalan kaki dan atau kendaraan roda dua. Dan karena kondisi medan dan waktu serta kondisi fisik yang tidak memungkinkan untuk dilanjutkan. Setelah bermusyawarah dengan pihak Kepala Desa Piong maka diputuskan untuk kembali ke Resort Piong saat itu," jelas dia.
Kata dia, fakta kemudian, ternyata ada beberapa tamu yang ikut rombongan mobil TN Tambora maupun kendaraan sendiri tetap melanjutkan masuk dan melihat proses panen madu alam dimaksud. Namun, mengingat kondisi tersebut di atas, rombongan balai TN Tambora dengan tiga kendaraan roda empat kembali ke Piong bersama kepala Desa,
"Saat yang lain masih tinggal mengikuti kegiatan panen madu alam. Diketahui masih ada satu kendaraan Balai TN Tambora roda dua jenis trail yang masih di lokasi. Ada juga beberapa kendaraan roda dua lainnya milik mitra yang ada di lokasi bersama masyarakat saat itu," tuturnya.
Ia mengaku, kejadian tersebut merupakan miskomnikasi antara para peserta dan tidak ada maksud menelantarkan rekan-rekan wartawan dalam kegiatan panen madu alam di guunung tambora, Selasa, 2 April 2019 lalu.
"Dan atas kejadian itu, selaku Kepala Balai Taman Nasional, saya meminta maaf kepada rekan-rekan Wartawan. Tidak ada pikiran kami bahwa kami ini menelantarkan, Tidak ada pikiran seperti itu," ucap dia.
Sementara itu, pada saat konfrensi pers berlangsung, acara itu dihadiri pula oleh Sekretaris Desa Piong, BPD Piong, Tokoh Pemuda, Toga, Tomas dan beberapa pegawai Balai Taman Nasional Gunung Tambora. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.