Akses Jalan Raya Tak Ada, Jenazah Warga Dusun Baku Terpaksa Digotong Puluhan Kilometer

Kondisi jenazah warga di Dusun Baku, Desa Sumi, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima digotong sampai ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sumi karena tak ada akses jalan. METROMINI/Dok
KABUPATEN BIMA - Warga di Dusun Baku, Desa Sumi, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima mengeluhkan kondisi akses jalan yang belum dibangun di kampungnya. Akibatnya, saat ada yang meninggal dunia, jenazah warga harus digotong sejauh kurang lebih 10 KM untuk bisa mendapat lokasi akses jalan yang baik.

"Setelah digotong, baru bisa dinaikkan ke dalam mobil untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sumi," ungkap Sumber Metromini

Sementara itu, seorang Netizen, Syahrir yang mengunggah video jenazah warga asal Dusun Baku yang digotong warga lainnya menjelaskan, setiap ada yang meninggal dunia di Dusun Baku, warga harus berjalan kaki lebih kurang 10 kilometer dan menggotong jenazah warga yang meninggal dunia. 

"Sudah sejak lama, keadaan warga Dusun Baku ketika ada salah satu warganya yang meninggal dunia, warga harus berjalan kaki menggotong jenazah lebih kurang 10 KM untuk mendapatka akses jalan yang bagus. Dan dari sana baru jenazah bisa diantarkan dengan kendaraan ke TPU," jelas dia, Selasa, 19 Maret 2019 lalu. 

Ia menuliskan, warga di Desa Baku sangat berharap keadaan ini diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Bima, agar akses jalan yang menuju Dusun Baku sudah bisa dibuat dan bisa dilalui kendaraan pada umumnya. 

"Kami harap, dengan disebarkannya video keadaan masyarakat di Dusun Baku, bisa dilihat oleh pihak Pemerintah Daerah untuk membangun fasilitas atau akses jalan yang bisa digunakan oleh warga Baku yang sudah disampaikannya pula aspirasi ini sejak lama," tandas dia. 

Warga lainnya, Maik mengatakan, melihat video yang disebar di sosial media, dia merasa sakit hati atas keadaan yang terjadi. Apalagi, tidak adanya kepedulian Pemkab Bima atas kondisi warga di Dusun Baku yang keadaan seperti ini sudah lama terjadi.

"Sakit hati melihat video penderitaan warga seperti itu. Mungkin bisa disuruh tonton pihak pemerintah, agar tergugah hatinya," tulis Maik dalam komentarnya, Senin, 25 Maret 2019. (RED)

Related

Kabar Rakyat 916399529571582547

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item