Yudi Bongkar Borok Sunat Uang Iklan Media di Dinas Kominfo Kota Bima

Yudi, Pimpinan media "Bongkar". METROMINI/Dok
KOTA BIMA - Pimpinan Redaksi Media Online www.bongkar.info, Yudi mengungkapkan adanya pemotongan atau penyunatan anggaran iklan dan pemberitaan dalam bentuk advetorial yang dilakukan oknum bendahara di Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Bima, Kamis, 14 Februari 2019. Keluhannya itu pun dituliskan dalam status diakun Facebooknya bernama "Yudy Bongkar" dengan nada yang kecewa. 

Pemilik nama lengkap Wahyudin Ardiansyah menjelaskan, anggaran untuk pembayaran jasa media yang seharusnya dibayar oleh Dinas Kominfo Kota Bima sesuai dengan nilai kuitansi yang ditanda tangani oleh setiap Pimpinan media, nilai yang diterima ternyata berbeda. Diakuinya, diduga oknum Bendahara di kantor Kominfo Kota Bima melalukan pemotongan sepihak tanpa persetujuan dari penerima hak atau pihak media.

"Bendahara di Dinas Kominfo Kota Bima atau oknum ASN berinisial B melakukan pemotongan dana iklan media yang menjadi hak Media Bongkar. Semestinya, sesuai kuitansi yang ditandatangani tertulis uang pembayaran jasa dan berita advetorial senilari Rp1.500.000, namun yang diberikan oleh oknum bendahara hanya setengahnya saja atau Rp750 ribu. Ini pemotongan yang tidak wajar dan sangat mencekik saya kira," ungkap dia dengan kesalya.

Ia menjelaskan, hal seperti ini bukan saja yang pertama kali, tapi menyunat anggaran yang mejadi hak media sudah sering kali terjadi dan baru kali ini dibongkar karena sebelumnya sudah ditegur dan pemotongan yang dilakukannya pun sudah keterlaluan. Dia menduga, kagiatan yang dilakukan oleh oknum bendahara ini ada sinyal dari pimpinannya. Sebab, pemotongan oleh oknum Bendahara ini, diduga kuat hampir dilakukan terhadap semua media dan terus berulang kejadiannya.

"Kegiatan sunat uang media ini bukan satu atau dua kali ini terjadinya. Tapi, sudah sering di Dinas Kominfo Kota Bima. Dan saya menduga kuat ada yang memerintahkan oknum Bendahara ini, sehingga nekat memotong uang media yang disinyalir semua media pun merasakan pahit yang sama," jelasnya.

Kata dia, menurut Kepala Dinas Kominfo Kota Bimma, dalam setiap tahun anggaran dari total pengelolaan senilai Rp5,6 miliar di Dinat ersebut, pos anggaran untuk media hanya sekitar Rp20 juta saja. Dan menurut keterangan dari pihak Kasubag Program dan Keuangannya, sambung Yudi, dialokasokan masing-masing Rp10 juta untuk media cetak dan media online. 

"Anggaran di Dinas Kominfo Kota Bima dalam setiap tahunnya mencapai Rp5,6 miliar. Dan pos anggaran untuk media hanya Rp20 juta. Itu pengakuan Pak Ahmadi selaku Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi," ucap Yudi.

"Dan keterangan dari Kasubag Program atau Keuangan dari anggaran Rp20 juta tersebut dialokasikan untuk Mmedia cetak Rp10 juta dan media online Rp10 juta yang didalamnya untuk anggaran iklan dan berita advetorial pemerintah. Sungguh naif dan kecil sekali nilai Rp20 juta dari total anggaran dinas yang mencarai angka Rp5,6 miliar untuk media yang banyak di Kota Bima," sambung dia. 

Ia mengatakan, dalam kasus ini, pihaknya meminta agar Dinas Kominfo Kota Bima transparan dalam mengalokasikan anggaran untuk media di Bima. Jika tidak, patut kiranya organisasi profesi media khususnya yang media online untuk menyikapi hal ini dan mungkin sesekali bisa digiring ke meja hijau, agar nilai apresiasi terhadap eksistensi media khususnya di Bima bisa lebih diapresiasi oleh pemerintah. 

Sementara itu, di lain pihak, Dinas Kominfo Kota Bima masih dikonfirmasi terkait dengan pengakuan Pimpinan Redaksi Media Online www.bongkar.info ini. (RED)

Related

Pemerintahan 7831712316490700840

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item