Taman Panda Sudah Bagus, Sayang Pengunjungnya Saingan Dengan Hewan Ternak

Keberadaan hewan ternak di Taman Panda yang baru dibangun dan menjadi spot wisata yang menarik di Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. METROMINI/Dok
KABUPATEN BIMA - Keberadaan hewan ternak tak hanya menuai sorotan atas keberadaannya yang bebas ditemukan di mana saja di wilayah Kota Bima sejak lama. Sorotan atas bebasnya keberadaan hewan ternak pun menjadi viral dan guyonan warganet di sosial media atas lemahnya penegakkan atas Perda tentang Pelarangan keberadaan hewan ternak di tengah pusat dan kehidupan masyarakat kota. 

Namun, sorotan yang kian menumpuk dari hari ke hari. Ternyata, direspon juga pihak Pemerintah Kota Bima. Selain menerbitkan himbauan pelarangan dan juga penerapan sanksi kepada pemilik ternah yang melepas sapi atau kambingnya secara liar. Petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja pun sudah mulai rutin melakukan razia atas keberadaan hewan ternak yang ada di Kota Bima untuk ditindak dan pemiliknya akan dikenakan sanksi sesuai dengan payung keberadaan Perda selama ini. 

"Petugas Pol PP sudah turun seperti di halaman Masjid Agung Al Muwahidin Bima. Tempat berkumpulnya sapi-sapi yang dilepas liar oleh pemiliknya,'" sebut Arif, Selasa, 5 Februari 2019. 

Kondisi ternak di halaman Masjid Agung Al Muwahidin di Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, belum lama ini. METROMINI/Dok
Ternyata, kondisi yang lebih parah atas penanganan keberadaan ternak liar ditemukan di Kabupaten Bima. Pasalnya, hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Bima belum pernah menerbitkan aturan dalam menangani keberadaan ternak liar di seluruh wilayah Kabupaten Bima. 

Hal ini diungkapkan oleh salah seorang Kepala Bidang (Kabid) di Kantor Diskominfostik Kabupaten Bima, Yan Suryadin. Kata dia, di Kabupaten Bima memang belum ada aturan atau Peraturan Daerah (Perda) tentang Pelepasan Ternak di Kabupaten. Menurutnya, hampir di seluruh wilayah Kabupaten Bima merupakan area lepaskan ternak. 

Selain itu, kata mantan Kasubag Pemberitaan tersebut, kondisi keberadaan hewan ternak di Taman Panda yang baru dibangun merupakan lokasi tempat yang biasa didatangi oleh sapi atau hewan ternak lainnya. Diterangkannya, pada lokasi atau pesisir di Pantai Panda dan juga tempat lainnya di Teluk Bima merupakan jalur sapi-sapi yang pergi mimum ke laut dan sudah menjadi kebiasaan hewan-hewan ini. 

"Dan memang di wilayah laut bima seperti kawasan pesisir pantai panda, merupakan lokasi yang biasa dikunjung sapi-sapi yang pergi minum ke laut," jelas dia.

Keberadaan hewan ternak di Taman Panda yang baru dibangun dan menjadi spot wisata yang menarik di Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. METROMINI/Dok
Diakuinya, langkah yang pas untuk mejaga kawasan Taman Panda atau taman-taman yang lain agar tak mudah dimasuki hewan ternak dengan cara memagari areal taman itu saja. 

"Dan tidak semua daerah punya Perda pelepasan ternak. Coba cek Dompu. Mungkin gak ada juga tuh," sambungnya.

Sementara itu, seorang warga Ibra menilai, permasalahan keberadaan hewan ternak di lokasi yang biasa dikunjungi warga atau tempat umum bukan sepenuhnya kesalahan pemerintah semata. Namun, hal ini disebebkan karena tingkat kesadaran masyarakat yang tidak ada.

Selain itu, ia juga menilai keberadaan hewan ternak ada di tengah kota karena kondisi gunung yang ada sudah tak menarik bagi hewan ternak untuk hidup di sana akibat keberadaannya yang sudah gersang dan tingginya perladangan liar yang dilakukan oleh masyarakat. 

"Banyak masalah yang harus menjadi sinergitas antara masyarakat dan pemerintah dalam membangun daerah termasuk dalam merapikan keberadaan hewan ternak di Kabupaten Bima saat ini," tandas dia. (RED)

Related

Kabar Rakyat 534906794097204734

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item