Memalukan!!! Soal Kurang Nasi Kotak, Rapat Pendidikan Tingkat Kabupaten Gaduh
https://www.metromini.info/2019/02/memalukan-soal-kurang-nasi-kotak-rapat.html
 |
| Giru di SMPN 6 Soromandi, Ridwan, S. Pd menghardik di acara rapat kerja pendidikan daerah lingkup Dinas Dikbupora Kabupaten Bima tahun 2019 karena kurangnya nasi kotak. METROMINI/Dok |
KABUPATEN BIMA - Kegaduhan terjadi karena ketersediaan nasi kotak yang tidak mencukupi jumlah peserta yang hadir pada rapat kerja pendidikan daerah lingkup Dinas Dikbupora Kabupaten Bima tahun 2019 yang berlangsung di Gedung Kurnia Desa Timu, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Kamis, 31 Januari 2019.
Suasana kegaduhan itu, spontan menjadi sorotan publik, baik dari peserta rapat maupun awak media yang liput saat itu. Pasalnya, akibat kurangnya konsumsi nasi kotak yang disediakan pihak pantia, salah seorang pendidik asal SMPN 6 Soromandi, Ridwan, S. Pd terlihat emosi dan menghardik. Kata dia, oknum guru tersebut mengeluarkan pernyataan dengan menyebut dunia pendidikan di Kabupaten Bima ini sepertinya goblok.
"Saya tujuh tahun di rantau, tidak pernah menjumpai hal semacam ini. Masa rapat skala Kabupaten Bima tidak menyediakan konsumsi sesuai jumlah peserta? Tradisi seperti ini tidak boleh dipelihara karena sangat memalukan," ujar guru asal Kecamatan Soromandi saat acara istrahat di rapat tersebut, Kamis (31/1/2019).
Mestinya, kata Ridwan, mengingat semua unsur pimpinan Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima ikut ahdir dalam rapat, pihak panitia harus menghitung matang-matang segala sesuatunya, bukan bobrok dan memalukan seperti ini.
"Bukan saja saya. Masih banyak Kasek lain yang tidak kebagian nasi kotak. Hanya saja mereka enggan berkomentar," tutur dia.
"Jika apa yang dikatakan oleh saya saat ini mencoreng dunia pendidikan yang kita cintai bersama. Saya selaku dewan pendidikan asal Soromandi siap mempertanggung jawabkan, karena tradisi seperti ini harus hilang dari permukaan," sambungnya menegaskan.
Dia pun menantang bagi pihak yang ingin keberatan dengan pernyataan tersebut. Dan dia meminta, siapa saja yang bertentangan, boleh menemuinya.
"Kalau ada yang keberatan atas pernyataan saya. Silahkan ketemu dengan saya," tantang Ridwan.
Sementara, panitia maupun pihak Dinas Dikbudpora Kabupten Bima yang diupayakan untuk dikonfirmasi, belum berhasil mendapatkan tanggapannya. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.