Jalan Rusak di Belo, Utang Politik Bupati yang Jadi Lahan Mengais Rezeki Oknum Warga

Kondisi kerusakan jalan yang ada di Kecamatan Belo, Kabupaten Bima saat ini, dimanfaatkan warga untuk mengais rezeki dengan memperbaiki kondisi jalan dengan meminta uang kepada para pengendara yang melintasi jalan itu. METROMINI/Dok
KABUPATEN BIMA - Tak hanya di Kecamatan Langgudu dan juga Kecamatan Monta. Kondisi kerusakan jalan pun dikeluhkan oleh masyarakat yang ada di Kecamatan Belo, Kabupaten Bima yang dinilai warga merupkan bentuk kurang pedulinya Pemerintah Kabupaten Bima atau Bupati Bima dalam melunasi utang atas janji politiknya saat kampanye di Pilkada Kabupaten Bima tahun 2015 lalu. 

Menurut pemuda asal Desa Ngali, Kecamatan Belo,  Arfan Ilyas, S.Pd mengatakan, persoalan infrastruktur jalan raya di Kecamatan Belo kabupaten cukup memprihatinkan. Kondisi jalan yang rusak dan penuh dengan lumpur sering memicu terjadinya kecelakan saat ini.


Ketua Bidang PPD (Partisipasi Pembangunan daerah) di Badko HMI Bali Nusra itu menegaskan, seharusnyaah kondisi infrastruktur jalan raya yang ada di Kecamatan Belo segera diperhatikan oleh Pemerintah Daerah untuk mengatisipasi terjadinya kecelakaan akibat dari cara mengendara yang selalu menghindari kondisi jalan yang rusak. Apalagi, saat ini kondisinya sedang musim hujan dan sangat berpotensi memicu kecelakaan dalam berlalu lintas. 

"Bupati Bima jangan terlalu sering untuk menghambur-hamburkan anggaran untuk jalan-jalan keliling daerah. Seharusnya, anggaran yang merupakan uang rakyat yang dikelola oleh Bupati dan jajarannya itu juga dialokasikan untuk digunakan dalam memperbaiki infrastruktur jalan yang kondisinya banyak yang rusak di beberapa kecamatan, khususnya yang ada di Kecamatan Belo," jelas Arfan, Senin, 4 Februari 2019.

Kata dia, kondisi jalan sudah dikategorikan tidak layak untuk dijadikan lintasan trayek jalan yang memenuhi syarat kelayakan. Dan selama ini, para pengguna jalan khususnya warga di Kecaamtan Belo, sangat mengeluhkan kondisi ini. 

"Sejauh ini, saya belum melihat ada perubahan yang signifikan selama kabupaten bima dipimpin oleh IDP-Dahlan dengan jargon Bima RAMAH-nya. Justru selama mereka memimpin, masyarakat terus mengeluh karena tidak adanya perhatian dari pemerintah dan perbaikan infrastruktur jalan atau fasilitas umum lainnya yang baik pelaksanaan pembangunannya selama ini," pungkasnya. 

Ia menegaskan, jika dalam waktu dekat pihak Pemkab Bima tidak memperhatikan infrastruktur jalan yang ada di Kecamatan Belo,  maka pihaknya akan memboikot akses jalan ini. Selain itu, langkah pemblokadean ini nanti sebagai bentuk penagihan atas janji kampanye IDP-Dahlan yang akan memperbaiki secara maksimal kondisi jalan dan infrastruktur sosial yang ada di Kecamatan Belo.

"Dan jika tidak segera direspon, kami akan memblokade jalan ini. Dan aksi itu sebagai bentuk penuntutan terhadap pelunasan janji politik IDP-Dahlan yang berjanji akan memperbaiki secara maksimal kondisi jalan dan fasilitas umum yang ada di Kecamatan Belo," tandasnya. 

"Hal ini akan menjadi perhatian khusus. Sebab, ternyata selama ini, janji-janji Bupati dan Wakilnya hanya sekedar menghibur masyarakat di Kecamatan Belo untuk memilih mereka di Pilkada tahun 2015 lalu," tambah aktivis pemuda itu.

Menurut warga lainnya, Muhajir mengatakan, memang jalan yang dipersoalkan sering digunakan oleh pejabat di Pemkab Bima dan juga kerap dilintasi Bupati Bima dan Wakilnya. Namun, di tengah kondisi tersebut, ada fenomena lain yang terjadi dibalik kondisi jalan yang rusak ini. Ia mengaku, bahwa kondisi jalan yang rusak jadi tempat pungutan liar (pungli) saat ini.

"Empat kali saya diminta uang saat melintas di jalan itu. Padahal mustahil kalau tanah itu digali akan selesai. Kalau datang hujan pasti tertimbun lagi. Dan tanah yang diambil oleh yang meminta uang atas jasa perbaikan jalan sebenarnya diambil dari tanah gunung dekat jalan itu," ungkap dia. 

Diakuinya, memang hampir di sebagian jalan di Kecamatan Belo rusak sampai sekarang dan belum pernah diperbaiki oleh Pemerintah. 

"Dan setiap saya melintasi jalan yang rusak itu, ada saja warga dan sekelompok pemuda yang seoalah bekerja memperbaiki jalan yang ujungnya meminta uang kepada para pengendara. Entah, pungli atau lahan mencari kerja mereka. Kami harap, Pemda tidak tutup mata," ungkap dia.

Terpisah, pihak Dinas PUPR masih dikonfirmasi atas berita ini. (RED)

Related

Kabar Rakyat 178836691663695431

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item