Tuntut Janji Bupati di Wera, FPMW Berujung Chaos dengan Aparat

Aksi Front Pemuda dan Masyarakat Wera (FPMW) berujung bentrok dengan petugas di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Senin, 14 Januari 2019.  METROMINI/Dok
KABUPATEN BIMA - Aksi demonstrasi yang disertai pemblokiran jalan di Kecamatan Wera tepatnya di Desa Wota, Kabupaten Bima dilakukan oleh Front Pemuda dan Masyarakat Wera (FPMW), Senin, 14 Januari 2019. 

Mahasiswa yang menjadi Kordinator Aksi, M. Nasir (20) saat menggelar aksi dengan menggunakan mobil sound sistim jenis pick up itu memulai aksinya dari Desa Sangiang dan melakukan konvoy sambil berorasi di beberapa desa hingga menuju cabang Desa Wora sebagai titik aksi yang merupakan lintasan jalan antar Kecamatan dan memblokir cabang se tempat. 

Dalam aksi tersebut, FPMW meminta kejelasan pembangunan lapangan sepak bola di Desa Hidirasa terkait janji politik Bupati Bima (Hj. Indah Dhamayanti Putri) yang sudah ditandatangani Bupati di atas materei 6.000. Selain itu, sambung Nasir, pihaknya juga meminta kejelasan tentang perbaikan tebing yang terkikis oleh banjir di Dusun Bronjong, Desa Sangiang, Kecamatan Wera.

"Kami juga menagih kembali janji politik Bupati Bima terkait pengaspalan jalan So Runggu di Desa Wora. Selain itu, meminta kejelasan Kantor UPT Perikanan dan Kelautan terkait keberadaannya di Kecamatan Wera serta kejelasan kantor UPT Ketahanan pangan yang ada di Wera," beber Nasir, Senin (14/1/2019) kemarin. 

Sementara Jenderal Lapangan aski tersebut, M. Yani (20) mendesak Pemerintah Kecamatan Wera agar melakukan pengontrolan terhadap penjual eceran pupuk bersubsidi yang tidak sesuai dengan Harga Eceran Terendah (HET) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

"Dan kami juga menagih kembali janji politik Gubernur NTB terkait infrastruktur yang ada di Kecamatan Wera, kapan mulai dilakukan pembangunannya," pungkas Jenlap. 

Aksi itupun akhirnya berujung chaos dengan petugas. Kapolsek Wera, IPDA Rejoice Benedicto M, S.Tr.K menjelaskan, unjuk rasa yang dilakukan oleh Front dan Masyarakat Wera dimulai sekitar pukul 11:00 WITA. Massa aksi dari FPMW memuali aksinya dari Sangiang menuju titik aksi di jalan lintas Wera di Cabang Wora, Desa Wora dengan estimasi massa sekitar 30 orang. 

"Mereka aksi dengan menggunakan satu unit mobil pick up No. Pol EA 80xx WZ yang dikoordinir oleh Koorlap M. Nasir (20) mahasiswa asal STKIP Bima yang berdomisili di Desa Wora dan Jenlap aksi atas nama M. Yani (20) mahasiswa di STISIP Bima yang merupakan warga Desa Sangiang," jelas Kapolsek, semalam.

Dikatakannya, sepanjang jalan massa aksi melakukan orasi secara bergantian di atas mobil pick up. Termasuk mereka sempat aksi di depan kantor Desa Hidirasa dan depan Kantor Pemerintah Kecamatan Wera berlanjut hingga ke Cabang Desa Wora.

"Mereka tiba di Cabang Desa Wora sekitar pukul 12:30 WITA massa dan dalam orasinya meminta Bupati Bima untuk segera merealisasikan tuntutan yang mereka sampaikan dan telah dijawab oleh perwakilan dari pejabat Pemkab. Bima. Namun, sebagian massa aksi melakukan pemboikotan jalan lintas Wera di Cabang Wora tersebut," jelas Kapolsek.

"Mereka memblokir jalan dengan menggunakan satu unit mobil pick up, batangan kayu dan batu besar sehingga arus lalin macet dan mengganggu pengguna lainnya," sambung Kapolsek.

Kapolsek menambahkan, saat itu, massa aksi juga membakar ban mobil bekas untuk mempertebal boikot jalan lintas Wera di Cabang Wora. Anggota Dalmas Polres Bima Kota maupun Anggota Polsek Wera mencoba melakukan upaya negosiasi dengan massa aksi. Dan saat mobil patroli Polsek Wera yang mengantar nasi untuk makan siang anggota Polri pun tidak diijinkan untuk melintasi jalan yang diblokir oleh massa.

"Selanjutnya anggota membubarkan paksa massa aksi yang memboikot jalan dan diamankan satu unit mobil pick up warna putih serta sound sistym yg digunakan oleh massa aksi beserta dua orang pendemo yaiut Ahyadin Rislan (21) mahasiswa STKIP Bima asal Desa Wora dan Afriadin (21) mahasiswa STKIP Bima yang merupakan warga Desa Hidirasa," pungkas Kapolsek.

Ia mengatakan, pada saat dibubarkan oleh Anggota Dalmas Polres Bima Kota dan Anggota Polsek Wera, massa aksi melakukan perlawanan dengan cara melempar batu ke arah anggota Polri. Bahkan, massa melempar Polsek Wera sehingga kaca jendela asrama ada yang pecah. 

"Tidak hanya itu, massa juga melempar mobil Dalmas, sehingga anggota Dalmas Polres Bima Kota melakukan tembakan peringatan dengan gas air mata untuk membubarkan massa aksi," ungkapnya. 

Dan sekitar pukul 13:20 WITA, sambung Kapolsek, arus lalin lancar dan masyarakat dapat melintasi jalan lintas Wera seperti biasanya. Kemudian, massa aksi yang membubarkan diri dari titik aksi, mereka stand by di ujung pemukiman penduduk di Desa Wora.

Lanjut dia, sekitar pukul 14:15 WITA, perwakilan dari massa aksi ada 5 orang yaitu, Ona Sutra, Wawan Risman, Wahyudin, Asmudianto dan Sujasmin menemui Kasat Sabhara IPTU Wahyudin dan dirinya serta KBO Sabhara IPDA Kodrat,

"Kami bertemu di ruangan unit Reskrim Polsek Wera untuk bernegosiasi di mana para pendemo memohon agar kedua orang massa aksi maupun mobil pick up yang diamankan bisa dikeluarkan dan tidak digeser ke Polres Bima Kota," ujarnya.

"Pendemo juga meminta melakukan orasi lanjutan untuk membacakan pernyataan sikap massa aksi yang belum sempat dibacakan di mimbar aksi dengan waktu 10 menit," tambah dia.

Akhirnya, kata Kapolsek, permohonan perwakilan massa aksi terhadap kedua poin tersebut, hanya poin pertama yang dipenuhi dan poin kedua tidak dipenuhi setelah kedua mahasiswa dibebaskan atas pertimbangan keamanan serta sikon di wilayah hukum Polsek Wera. 

"Setelah negosiasi dilakukan, akhinya poin kedua dipenuhi dan aksi diklanjutkan dengan membacakan surat pernyataan lalu kemudian kedua orang massa yang sempat diamankan dibebaskan," ujarnya. 

"Sempat terjadi sedikit kericuhan, namun semua sudah dapat dikendalikan, Dan penembakan dalam rangka mengamankan aksi massa yang anarkis, anggota melepaskan tembakan dengan menggunakan peluru hampa. Jika ada yang memainkan isu bahwa anggota ingin menembak para pendemo, itu merupakan isu yang memprovokasi keadaan," pungkas dia.

"Selama pengamanan, selain gas air mata yang ditembakkan. Anggota mengeluarkan tembakan dengan menggunakan peluru hampa," tegas Kapolsek menambahkan. (RED)

Related

Kabar Rakyat 9000965532957205339

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item