"Tiga Hari Bayi Tak Mandi", Penghuni Rusunawa Curhat ke Wali Kota

Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kelurahan Paruga, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. METROMINI/Dok
KOTA BIMA - Seorang penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang terletak di Kelurahan Paruga, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, Fitri mengeluhkan kondisinya yang hidup di sana. Ia meminta kepada Pemerintah Kota Bima atau pihak yang bertanggung jawab dalam mengurus rusunawa  itu untuk bisa memperhatikan kondisi warga yang berhuni di sana. 

Pasalnya, kata dia, sudah tiga hari, semua penghuni rusunawa tidak hidup dengan air bersih. Menurut penjaga rusun, sanyo atau alat penyedot air yang ada di rusunawa dalam keadaan rusak. Namun, di tengah rusaknya alat itu, tak ada upaya oleh pengelola rusunawa untuk segera memperbaikinya. 

"Tolong Bapak Wali Kota Bima atau yang mengelola rusunawa ini, perhatikan kehidupan kami di sini. Sudah tiga hari kami tidak hidup dengan air. Coba bayangkan gimana rasanya jika ini bapak atau ibu yang mengalaminya," ciut Fitri dalam beranda akun sosial media Facebook miliknya, Senin (31/12/2018) malam. 

"Entah apa alasan yang sebenarnya kami tidak tahu. Kami mencoba mendatangi penjaganya, Dia bilang sanyo rusak. Alasan macam apa itu? 3 hari sanyo rusak tidak bisa diperbaiki? Rumah yang kebakaran saja dalam sehari bisa diperbaiki," sambung pemilik akun Facebook Fhitry Ar'fhy itu.

Ia menambahkan, saat ini, kehidupan warga di rusunawa, jangankan ada air untuk mandi atau memasak. Air yang tersedia hanya cukup untuk cuci muka. Kata dia, di tengah ketiadaan ketersediaan air di rusun, tiap hari para penghuni harus membeli air yang harganya Rp4.000 per galonnya.

"Air di rusun saat ini, jangankan buat mandi dan masak, kalau pun ada cukup buat cuci muka, Setiap hari kami harus beli air galon Rp4.000 untuk masak," ungkapnya. 

"Ya Allah tinggal di kota kok lebih enak tinggal di gunung, Tolong.. saya memohon belas kasihan bapak dan ibu. Saya ini punya anak bayi, sehari lagi hidup tanpa air bisa mati kami," tambah dia dalam curhatannya. 

Diakuinya, keadaan ini dialami oleh seratus lebih keluarga di sini yang juga punya anak yang masih balita. Ia berharap, tidak usah kasihani yang tua dan yang sudah dewasa. Tapi, tengoklah para 'malaikat-malaikat' kecil ini yang sudah tidak mandi tiga hari,

"Apa iya kami harus mencari alternatif untuk dapat air menimba di kampung orang. Tolonglah, pihak pemerintah kota bima melihat penderitaan kami yang hidup di rusanawa saat ini. Dan mohon maaf bila ada kata-kata kami yang berlebihan," tandasnya.

Di sisi lainnya, pengelola rusunawa dan pihak Pemerintah Kota Bima masih dikonfirmasi atas keluhan warga ini. (RED)

Related

Kabar Rakyat 5108480406479393020

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item