Tanaman Jagung Warga di Sanggar, Terendam Lumpur Akibat Banjir
https://www.metromini.info/2019/01/tanaman-jagung-warga-di-sanggar.html
Kondisi tanaman jagung milik warga yang direndam banjir di Desa Taloko, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Rabu, 16 Januari 2019. METROMINI/Agus Gunawan |
KABUPATEN BIMA - Hujan lebat yang melanda wilayah Kecamatan Sanggar tidak hanya menyebabkan banjir bandang yang terjadi di Desa Kore, Kabupaten Bima. Pasalnya, dampak lain akibat banjir bandang yang terjadi di Desa Taloko, sejumlah lahan pertanian warga saat kondisi terendam lumpur yang dibawa arus banjir, Rabu, 16 Januari 2019.
Baca juga: Banjir di Kore Setinggi Lutut Orang Dewasa
Seorang warga di Desa Taloko, Trisna mengatakan, setelah diguyur hujan yang menyebabkan banjir bandang dari pagi hingga semalam, petani di Desa Taloko mengeluhkan lahan pertanian mereka yang ditanami jagung sekitar dua bulan yang lalu terendam banjir. Akibatnya, lumpur yang terbawa banjir menyebabkan tanaman menjadi layu dan bahkan ada yang mati.
"Akibat banjir yang membawa material lumpur ke areal pertanian warga. Rata-rata tanaman jagung warga sekarang kondisinya layu dan bahkan ada yang mati," ujarnya.
Kondisi ini, sambung Trisna sangat merugikan petani yang sudah berjuang menanam jagung yang akhirnya tanaman itu terendam lumpur banjir. Diakuinya, rata-rata tanaman jagung yang ada di Desa Taloko baru berumur 1-2 bulan.
"Saking besarnya banjir yang terjadi, Tanaman yang sudah berusia dua bulan kondisinya sudah rata-rata rusak dan terendam lumpur. Padahal, penanaman jagung yang sedang tumbuh ini adalah fase kedua kali karena sebelumnya setelah bibit jagung di tanam tidak disertai dengan hujan yang datang yang akibatnya bibit jagung tak bisa tumbuh secara normal," jelas dia,
Kata dia, kondisi rusaknya tanaman jagung petani yang disebabkan karena banjir kemarin sangat luas keadaanya ini. Diakuinya, lahan miliknya yang sudah ditanami jagung dan terendam lumpur ada sekitar 2 hektar. Dan kondisi ini, sambung dia, baru pertama kali dialami oleh petani di Desa Taloko.
"Banjir yang membawa lumpur dan merendam tanaman warga hingga rusak baru kejadian yang bertama terjadi di Desa Taloko. Sementara, dampak kerusakan juga cukup luas. Lahan milik saya seluas dua hektare yang sudah tertanami jagun kondisi sudah sebagian rusak semua dan kemungkinan tahun ini kami akan gagal panen," ujar dia.
Ia pun merasa pesimis tak bisa menikmati hasil penanaman jagung yang sudah dari tahun ke tahun kami lakukan di Desa Taloko. Namun, saat ini, kata dia, banyak petani yang berusaha membersihkan lumpur di lahan mereka dengan harapan pohon jagung bisa tumbuh normal kembali.
"Yang kami bisa lakukan hanya membersihkan lumpur di lahan dengan harapan pohon jagung bisa kembali tumbuh normal dan banjir tidak kembali terjadi dan merusak tanaman seperti saat ini," jelasnya. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.