Perwira Muda di Polres Bima ini Kunjungi Balita yang Buntung Kakinya di Risa
https://www.metromini.info/2019/01/perwira-muda-di-polres-bima-ini.html
Kondisi Zaitun Khumairah di rumahnya di Desa Risa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Selasa, 8 Januari 2019. METROMINI/Dok |
KABUPATEN BIMA - Setahun yang lalu, kisah naas dialami seorang balita yang bernama Zaitun Khumairah saat kecelakaan sepeda yang ditumpangi bersama orang tuanya. Akibat kajadian itu, Zaitun yang dilarikan ke RSUD Dompu dioperasi pada bagian kakinya yang terpaksa diamputasi.
Di RSUD Dompu, seorang polisi Muhammad Sofyan Hidayat yang berdinas di Polres Dompu menyambangi balita asal Desa Risa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima itu. Sofyan menjenguk Zaitun dengan membawa amanah dari Yayasan We Save Dompu.
"Akibat kecelakaan yang dialami Zaitun, kondisinya harus dioperasi dan diamputasi pada kaki kanannya. Saat kecelakaan di sepeda motor bersama ibunya, Zaitun menumpang kendaraan ojek. Saat kecelakaan, kaki kanannya masuk ke dalam terali. Kejadian itu di sekitar akhir tahun 2017 lalu," ujar polisi yang sudah berpangkat perwira dan baru dinas di Polres Bima, Selasa, 8 Januari 2019.
Alumni SMAN 1 Kota Bima lulusan tahun 2003 itu pun kembali teringat dengan Zaitun yang sempat dijenguknya tahun lalu di RSUD Dompu. Akhirnya, sore tadi, Sofyan menjenguknya Zaitun di rumahnya yang ada di Desa Risa. Saat melihat Zaitun, Sopyan mengaku, kondisi bayi terlihat sehat dan umurnya sudah satu setengah tahun sekarang.
"Saya menjenguk Zaitun dan ternyata sudah besar. Umurnya saat dioperasi di RSUD Dompu dulu baru berusia enam bulan. Ditambah setahun, sekaran Zaitun sudah berumur satu setengah tahun. Dan kondisinya seperti usai operasi lalu, Zaitun kini hidup dengan kondisi kaki kanannya yang tidak sempurna," ujar IPDA Muhammad Sofyan Hidayat, S.Sos.
Kondisi Zaitun Khumairah setelah operasi yang dilakukan di RSUD Dompu, akhir tahun 2017 lalu. FACEBOOK/Phian Bharaduta |
Ia menambahkan, setelah berbincang dengan orang tuanya, saat ini Zaitun masih merasakan sakit di kakinya. Dan pihak keluarga, mengaku tetap melakukan kontrol dan mengecek keadaan anaknya. Dan saat Zaitun merasakan sakit yang terlalu, dengan segera, orang tuanya mengantar ke tempat perawatan terdekat dari rumahnya.
"Pengakuan orang tuanya, Zaitun sesekali masih merasakan sakit pasca operasi yang dilakukan tahun lalu. Dan bayi ini pun dicek dan dikontrol keadaan kakinya," ujar dia.
Ia mengaku, saat ini rasa kemanusiaan dan juga kepedulian merupakan satu hal yang harus dikampanyekan. Nilai individualis yang berbarengan dengan hadirnya modernisasi, telah mengikis kearifan sosial sebagai identitas masyarakat baik di Bima dan di Dompu dewasa ini.
"Harapannya, nilai-nilai yang hidup di Bima dan di Dompu sebagai karakter masyarakat yang bergotong royong dan memilik semangat sosial yang tinggi, tidak dilupakan. Untuk itu, tindakan kepedulian dan kemanusiaan harus terus dikampanyekan," terang warga asal Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima itu.
"Sebab, budaya yang berkembang dalam masyarakat modern yang mengikis rasa sosial dan mempengaruhi sisi individualistis seseorang. Untuk itu, gerakan budaya dan kemanusian harus tetap dilesatarikan di dana maja labo dahu labo ma nggahi rawi pahu (di tanah yang memiliki motto malu dan tahut serta motto sesuainya kata dengan perbuatan yang ada)," tambah mantan Kanit V Sat Intelkam di Polres Dompu itu. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.